Search
Search
Close this search box.

Pendidikan di SLB Yayasan Bina Autis Kukar, Anwar: Khusus Warga Kelurahan Maluhu Gratis

Ketua Yayasan Bina Autis Kukar bersama Kepala Sekolah SLB Yayasan Bina Autis Kukar. (Berita Alternatif/Nadya Fazira)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Bina Autis Kukar menggratiskan pendidikan bagi warga Kelurahan Maluhu yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Ketua Yayasan Bina Autis Kukar Anwar mengatakan SLB Yayasan Bina Autis Kukar sejak 2003 sudah memiliki izin operasional.

Awalnya, menumpang di SLB Negeri Tenggarong, tetapi dalam setengah tahun ini berpindah ke Jalan Durian, Kelurahan Maluhu.

“Kami nyewa tempat ini karena untuk menyelamatkan anak-anak agar bisa sekolah,” ucap Anwar saat ditemui di SLB Yayasan Bina Autis Kukar, Selasa (7/11/2013).

SLB Yayasan Bina Autis Kukar memiliki 42 siswa dengan gangguan pada kemampuan intelektual (tuna grahita), gangguan berkomunikasi dan berinteraksi (autis), dan gangguan pendengaran (tuna rungu) di tingkatan ringan.

Dia mengungkapkan SLB Yayasan Bina Autis Kukar mulai jenjang pendidikan TK hingga SMA. Kebanyakan siswa berasal dari Kecamatan Sebulu dan Separi.

Biaya SPP disesuaikan dengan kemampuan orang tua. “Makanya saya bilang kepada kepala sekolah, khusus untuk warga Maluhu digratiskan. Paling biaya minta dengan pemerintah,” ungkapnya.

Ia mengaku pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kukar untuk membentuk sebuah Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Keroan Etam Maju Bebaya.

Melalui LKS ini bisa mereka mendapatkan bisa bantuan untuk ABK di SLB Yayasan Bina Autis Kukar.

Anwar mengatakan bantuan tersebut bisa berupa pakaian seragam sekolah, sepatu, kursi roda, tongkat kruk, Alat Bantu Dengar (ABD).

“Karena orang tua anak berkebutuhan khusus ini kalau miskin sih enggak, cuman standar perlu dibantu,” ujarnya.

Selain kekurangan lahan, sekolah juga hanya memiliki kelas sebanyak 5 ruangan yang digunakan bergantian sesi pagi dan sesi siang.

Untuk tenaga pengajar, SLB Yayasan Bina Autis Kukar hanya memiliki enam guru pengajar yang merupakan lulusan Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).

“Secara administrasi kami kewenangan provinsi, tapi tidak seperti provinsi kalau dari jumlah yang ada tapi kan kami juga untuk memajukan anak-anak setempat, karena kalau menunggu lulusan Pendidikan Luar Biasa itu susah, dia mau ke sini asal langsung PNS,” jelas Anwar. (adv/nf/kelurahan/desa)

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA