Search
Search
Close this search box.

Peneliti UGM Mengembangkan Hidrogen sebagai Pengganti Bahan Bakar Fosil

ilustrasi- hidrogen. (Antara)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Peneliti hidrogen dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Deendarlianto saat ini tengah mengembangkan pemanfaatan hidrogen sebagai pengganti bahan bakar fosil tanpa meninggalkan jejak karbon atau limbah lingkungan.

“Hidrogen bisa menjadi pengganti bahan bakar pengganti bahan bakar di berbagai sektor, contohnya seperti sektor transportasi dan pembangkit listrik,” ucap dia seperti dilansir Antara, Sabtu (14/9/2024).

Ia menjelaskan bahwa penelitian terkait hidrogen yang dilakukan bersama tim itu merupakan sebuah proyek kolaborasi yang dibiayai pemerintah serta beberapa pihak dari industri seperti PLN dan Pertamina.

Advertisements

Proyek tersebut juga diikuti oleh berbagai universitas yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga mancanegara seperti UI, ITS, NTU, serta universitas Groningen Belanda.

Penelitian memiliki fokus utama terkait dengan produksi green hydrogen, merupakan jenis hidrogen yang diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan.

“Kita juga tengah memimpin program riset terkait metode penyimpanan dari hidrogen itu sendiri,” kata Deendarlianto.

Baru dalam tahap riset dan pengembangan, kata dia, sejauh ini riset tersebut sudah menunjukkan hasil yang signifikan.

Ia mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi bersama tim adalah terkait penyimpanan hidrogen dalam rangka memastikan supaya hidrogen yang disimpan tidak boleh bocor atau keluar.

Pasalnya, jika hidrogen bocor dan bertemu dengan oksigen maka bisa menimbulkan kerusakan yang tidak diinginkan.

Selain itu, permasalahan lain yang menjadi perhatian ialah proses perlakuan dari hidrogen yang cukup rumit.

“Juga kekhawatiran terkait apakah alat-alat yang digunakan mampu menanggung beban penyimpanan dari hidrogen itu sendiri,” tuturnya.

Deendarlianto menerangkan khusus penelitian metode penyimpanan hidrogen ini melibatkan banyak mahasiswa UGM dari S1 hingga S3, termasuk melibatkan mahasiswa universitas lain yakni Universitas Udayana dalam kegiatan MBKM Riset.

Terlepas dari proses penelitiannya yang rumit, ia menjelaskan apabila penelitian hidrogen ini bisa diaplikasikan maka akan banyak memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Sebab, hidrogen dapat digunakan di berbagai sektor yang tidak sebatas sektor energi saja.

“Aplikasi hidrogen dapat dilakukan di banyak sekali sektor di dunia ke depan, tidak hanya sektor energi namun sektor industri, sektor transportasi dan juga sektor kelistrikan,” terang dia.

Kini, ia tengah melanjutkan riset dalam rangka menemukan metode penggunaan hidrogen yang lebih murah dan terjangkau.

“Perhatian untuk kedepannya adalah menghasilkan produksi yang cepat, murah dan berkapasitas tinggi,” pungkas Deendarlianto. (*)

Editor: M. As’ari

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT