BERITAALTERNATIF.COM – Aksi mahasiswa yang menentang genosida di Palestina kian meluas di berbagai belahan dunia.
Gerakan ini berpusat di sejumlah universitas ternama di Amerika Serikat (AS), kemudian menyebar ke negara-negara lain, salah satunya Indonesia.
Tokoh muda Indonesia Sayid Muhammad Al Hasni menyebut mahasiswa dari beberapa kampus di Indonesia juga akhir-akhir ini tengah mengadakan aksi serupa.
Namun, dia menilai gerakan mahasiswa Indonesia yang menentang genosida di Palestina tergolong minim dibandingkan di negara-negara Barat.
Ia menilai hal ini disebabkan sikap Pemerintah Indonesia yang sudah jelas dalam pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina.
Pemerintah Indonesia melalui Menlu Retno Marsudi, kata Sayid Al Hasni, telah memperlihatkan secara terbuka terkait sikap Indonesia yang menolak dan menentang genosida yang dilakukan rezim Israel terhadap bangsa Palestina.
“Ibu Retno memiliki sikap yang sangat kuat terkait masalah genosida yang terjadi di Tanah Pendudukan, khususnya terkait masalah pembantaian besar-besaran yang sekarang masih terus berlangsung,” katanya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Maula TV pada Selasa (7/5/2024).
Selain itu, ia menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak terlibat dalam genosida terhadap rakyat Palestina sebagaimana rezim AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan negara-negara sekutu Zionis.
“Kalau sekiranya pemerintah kita sama dengan Amerika, mereka men-support Israel, maka ini akan memicu amarah dari semua elemen,” ucapnya.
“Jadi, sedikitnya mahasiswa kita yang turun kemudian dibandingkan dengan mahasiswa Amerika, itu tidak fair,” sambungnya.
Meskipun jumlah mahasiswa Indonesia tergolong minim yang ikut serta dalam gerakan-gerakan yang menentang genosida di Palestina, ia melihat aksi mahasiswa di Tanah Air akhir-akhir ini tak kalah berkualitas dibandingkan di negara-negara Barat.
“Saya sangat meyakini kualitas kesadaran mahasiswa kita yang telah turun itu merupakan yang patut diapresiasi dan menyelamatkan wajah mahasiswa Indonesia,” ujarnya.
Dia pun mengapresiasi sejumlah universitas yang telah mengadakan kuliah umum dan mimbar akademik untuk menyuarakan kemarahan mereka terhadap kondisi Palestina. “Ini adalah suatu hal yang cukup mengembirakan,” katanya.
Sayid Al Hasni berharap muncul aliansi dan institusi seperti Muhammadiyah yang ikut menyuarakan penentangan terhadap genosida di Palestina.
Aksi-aksi penentangan tersebut diharapkannya dapat meluas laksana Aksi 212 yang dipelopori oleh sejumlah organisasi di Indonesia.
“Meskipun latar belakang dan motifnya juga berbeda, bisa digiring dan ditarik dengan satu semboyan yang bernamakan agama,” sarannya. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin