BERITAALTERNATIF.COM – Kemiskinan menjadi masalah serius di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Hal ini menuai respons dari berbagai pihak, salah satunya Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Kukar, Salehuddin.
Politisi Golkar ini menilai bahwa program pengentasan kemiskinan di Kukar belum berjalan maksimal. Kondisi ini ditunjukkan dengan angka kemiskinan yang belum kunjung turun secara signifikan.
Angka kemiskinan di sejumlah kecamatan, sambung dia, tergolong tinggi, seperti Kecamatan Muara Kaman, Anggana, dan Samboja.
Selain karena pandemi Covid-19, Salehuddin menilai bahwa angka kemiskinan yang tinggi di Kukar disebabkan indikator penentuan penduduk miskin.
Meskipun angka kemiskinan tergolong tinggi, ia berpendapat, Pemkab Kukar di bawah kepemimpinan Edi Damansyah sudah mengambil berbagai langkah untuk mengentaskan kemiskinan di Kukar.
“Beberapa program di perangkat daerah itu diupayakan untuk bagaimana meminimalkan angka kemiskinan di Kukar,” ungkapnya kepada beritaalternatif.com pada Jumat (18/11/2022).
Kata Salehuddin, beberapa tahun terakhir Pemkab Kukar memang telah berusaha keras untuk menyelesaikan masalah kemiskinan, namun pandemi Covid-19 ikut berkontribusi meningkatkan persentase kemiskinan, serta memperlambat usaha Pemkab Kukar dalam mengentaskan kemiskinan.
Karena itu, Bupati Edi membuat sejumlah gebrakan, salah satunya memvalidasi data kemiskinan di Kukar. Usaha ini melibatkan berbagai pihak, antara lain pemerintah kecamatan, desa/kelurahan, RT, dan pihak-pihak terkait.
“Kami pikir ini langkah yang cukup bagus untuk memetakan kemiskinan di Kukar,” katanya.
Pengentasan kemiskinan, lanjut dia, dapat dilakukan pula dengan menyinkronkan program pemerintah desa, kecamatan, dan desa.
Ia pun berharap berbagai program Pemkab Kukar dapat mengentaskan kemiskinan di Kukar, sehingga masyarakat Kukar semakin sejahtera.
“Ini butuh effort kita bersama-sama. Bukan hanya Dinas Sosial, tapi juga Dinas Kesehatan dan Dinas PU harus terlibat aktif,” sarannya. (adv/um)