BERITAALTERNATIF.COM – Para pengguna jalan yang hilir mudik Tenggarong-Samarinda atau sebaliknya merasa terganggu dengan kebijakan buka tutup Jembatan Kukar.
Kebijakan yang diambil Pemkab Kukar tersebut telah menimbulkan kemacetan panjang di dua sisi jalan penghubung Jembatan Kukar.
Pembukaan dan penutupan jembatan tersebut diberlakukan pada 18-22 Desember 2023 pukul 08.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita.
Salah satu pengguna jalan yang hendak melintasi Jembatan Kukar Ahmad Yusni mengaku sangat terganggu dengan pengaturan tersebut.
Laki-laki yang mengendarai mobil dari arah Samarinda menuju Tenggarong ini terjebak kemacetan sekitar satu jam.
Menurut dia, pengerjaan jalan di jembatan tak efektif dilakukan pada siang hari karena aktivitas pengguna jalan sedang padat.
Ia pun menyarankan pemerintah daerah mengerjakannya pada malam hari karena aktivitas di jalan sangat lengang.
Terlebih, sambung dia, pengaspalan jalan yang dilakukan di jembatan tersebut sangat tipis.
“Ibaratnya tegak dicat biasa maha, tapi molah macet panjang,” ucap dia kepada beritaalternatif.com, Rabu (20/12/2023).
Yusni mengungkapkan, kemacetan di sekitar Jembatan Kukar semakin diperparah antrean panjang di SPBU yang terletak di Desa Teluk Dalam.
Pengaspalan jembatan tersebut, lanjut dia, tak hanya mengakibatkan kemacetan panjang, tetapi juga menyulitkan para pengguna jalan yang tengah menjalankan aktivitas penting pada siang hari.
“Saya sih tidak senang, terganggu, dengan adanya hal tersebut; dengan adanya hal-hal tegak itu. Sudah jalannya sempit, terus ada lagi antrean di pom bensin. Molah macet,” tegasnya.
Ia berpesan kepada pemerintah agar mengevaluasi pengaturan arus lalu lintas tersebut. Salah satunya mengubah waktu pengaspalan pada malam hari.
“Jadi, ndik ada bakal penumpukan tegak tu,” pesannya. (mt/fb)