BERITAALTERNATIF.COM – Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kukar M. Ibnu Ridho menyampaikan sejumlah saran kepada tiga paslon di Pilkada Kukar.
Kata dia, setiap paslon mesti berkomitmen untuk menjalankan janji-janji politik yang dilontarkan kepada publik selama proses debat perdana yang diselenggarakan pada Senin (11/11/2024) malam.
Ia menyebut pendapat ini perlu disampaikan secara terbuka guna mengingatkan sekaligus mendorong setiap gagasan calon yang menyangkut kemaslahatan masyarakat Kukar diwujudkan dalam bentuk nyata agar dapat membawa perubahan positif bagi Kukar.
Sebagai bagian dari oposisi kritis pemerintah, Ridho menegaskan, HMI Cabang Kukar akan mengawal setiap proses realisasi gagasan yang dicanangkan oleh para paslon jika terpilih di Pilkada Kukar.
Pihaknya khawatir visi dan misi yang dijanjikan kepada masyarakat Kukar oleh tiga paslon tersebut hanya lipservice untuk menarik simpati masyarakat.
Ia pun meminta Pemkab Kukar menyediakan ruang yang memadai bagi para pemuda untuk menyampaikan aspirasi serta menjalankan fungsi kontrol mereka sebagai mitra kritis pemerintah.
Ridho ingin pendapat mahasiswa juga dituangkan dalam setiap program yang dicanangkan calon pemimpin Kukar, khususnya pendapat yang menyangkut kepentingan kepemudaan.
“Pesan saya cuman satu: seluruh elemen kepemudaan akan turun ke jalan untuk menagih janji-janji yang mereka sampaikan,” ucapnya kepada awak media Berita Alternatif pada Selasa ( 12/11/2024).
Sebagai bentuk kritik kepada ketiga paslon, ia menambahkan, program yang disampaikan setiap calon dalam debat selanjutnya mesti melibatkan para pemuda.
Percepatan pembangunan berkelanjutan di sektor budaya, kata dia, tidak akan efektif tanpa disertai peran para pemuda sebagai pihak yang mewarisi sekaligus melanjutkan visi dan misi pemberdayaan dalam pelestarian budaya daerah.
Ridho berharap para paslon menyampaikan program khusus untuk memaksimalkan peran pemuda dalam menyokong pembanguan daerah yang berlandaskan pada kearifan lokal.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat Kukar beradaptasi serta menyesuaikan dengan visi pengembangan kearifan lokal.
Dia mendorong paslon yang terpilih di Pilkada Kukar tahun 2024 untuk mewujudkan program penguatan identitas daerah.
“Saya harap ada kejelasan: Kutai Kartanegara ini kabupaten apa? Kita enggak tau juga apakah kabupaten pendidikan ataukah kota budaya pariwisata,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin