BERITAALTERNATIF.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dan Pengukuhan Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kukar di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Selasa (12/7/2022) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal; Asisten 3 Setkab Kukar, Totok Subroto; perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Helmi Hafidz; Kepala Diskominfo Kukar, Dafip Haryanto; dan perwakilan kabupaten/kota se-Kaltim.
Dalam sambutannya, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal mengatakan bahwa keberadaan KIM sangat penting bagi pembangunan daerah.
Kata dia, KIM merupakan pemangku kepentingan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, sehingga perannya sangat bermanfaat bagi daerah, bangsa dan negara.
Faisal menilai KIM Kukar menjadi yang terbaik di Kaltim. “Saya salut dengan Kukar yang bergerak cepat,” katanya.
Dia menyebutkan, transformasi digital sangat cepat. Apalagi, nanti setelah Ibu Kota Negara (IKN) dipindah ke sebagian wilayah Kaltim. Pergerakan dan perkembangannya pun akan semakin cepat.
“Akses telekomunikasi kita sudah bagus, walaupun masih banyak blank spot, tapi dalam satu tahun atau dua tahun ke depan itu pembangun tower dan sebagainya sudah gila-gilaan,” jelasnya.
Sebelumnya, sambung Faisal, sebagian orang mengira masalah blank spot akan diselesaikan dalam lima atau enam tahun ke depan.
“Ternyata percepatannya luar biasa gara-gara IKN. Di Paser saja yang dulunya bangun dua tower saja susahnya setengah mati, sekarang sudah hampir 40-50 tower yang akan dibangun,” ungkapnya.
Di titik nol IKN, sebelumnya masyarakat sangat susah mengakses jaringan 3G. Saat ini, sebelum IKN dibangun, wilayah tersebut telah dijangkau oleh jaringan 5G.
Hal ini menunjukkan percepatan transformasi digital di Kaltim. Karenanya, Diskomfo Kaltim membutuhkan masyarakat yang peduli terhadap perkembangan teknologi informasi.
“Kawan-kawan di KIM sudah sangat membantu sekali. Bagaimana memanfaatkan teknologi informasi itu melalui KIM menjadi sesuatu yang positif; sesuatu yang bermanfaat di masyarakat,” urainya.
“Jadi, KIM harus segera kita gerakkan. Hanya KIM yang bisa paling cepat sampai ke lini terdepan, misalnya untuk mengatasi hoaks,” lanjutnya.
Faisal mengatakan, menjelang Pemilu 2024, hoaks akan bertebaran di masyarakat melalui jejaring media sosial maupun platform digital lainnya.
“Hoaks di Indonesia itu sudah pada tingkat ekstrem. Saya sendiri kesal. Kita mau berantas itu sulit sekali. Mati satu, tumbuh seribu. Bahkan hoaks sudah jadi industri, yang tujuannya untuk mem-branding seseorang,” terangnya.
Dalam rangka memerangi hoaks, sebut Faisal, Kemenkominfo serta Diskomfo provinsi dan kabupaten/kota tidak akan mampu memeranginya tanpa bantuan masyarakat.
“Karena itu, saya salut dengan Kukar yang cepat menggerakkan KIM ini. Mudah-mudahan kabupaten/kota lain segera membentuk KIM,” pintanya.
Pengurus KIM, kata dia, bertugas di lini terdepan dalam memerangi hoaks pada momentum pemilu yang akan berlangsung tahun depan. Selain itu, banyak tugas lain yang dapat diperankan oleh pengurus KIM di kabupaten/kota se-Kaltim.
“Mudah-mudahan ini titik awal yang baik untuk kita mulai menggerakkan potensi KIM di masyarakat,” harapnya. (*)