Kukar, beritaalternatif.com – Dua hari terakhir, 12-13 Oktober 2021, Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kutai Kartanegara (DPC PKB Kukar) melakukan silaturahmi ke sejumlah pondok pesantren di Kukar.
Pesantren-pesantren yang dikunjungi antara lain Pondok Pesantren Ilmu Al-Quran Miftahul Ulum Mangkurawang, Pondok Pesantren Darul Falah Maluhu, Pondok Pesantren Al-Kautsar Spontan Baru Loa Ipuh, Pondok Pesantren Sabilul Maromy Teluk Dalam, Pondok Pesantren Al-Masyhuriah Desa Loa Raya, dan Pondok Pesantren Nurul Islam Desa Manunggal Jaya L2 Tenggarong Seberang.
Ketua panitia dalam kunjungan tersebut, Haidir mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjalin ukhuwah islamiyah, terutama dengan kiai dan ustadz yang konsen dalam mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi bangsa.
“Para kader-kader PKB itu sendiri mayoritas adalah para santri. Jadi, sudah semestinya PKB sungkem dengan para pendiri dan pengajar pondok pesantran, dalam hal ini adalah para kiai dan ustadz,” ujarnya, Rabu (13/10/2021).
Ketua DPC PKB Kukar, Puji Hartadi menyampaikan, pada periode kepengurusan PKB saat ini, pihaknya telah menempatkan lima orang wakil di DPRD Kukar.
“Dan mendapatkan unsur pimpinan DPRD Kutai Kartanegara,” katanya.
Anggota Fraksi PKB DPRD Kaltim itu menuturkan, sebagai motor politik Nahdlatul Ulama (NU), PKB akan selalu berkomitmen mendengarkan dan menyalurkan aspirasi NU di pemerintahan.
“PKB sebagai motor politik NU siap untuk menyalurkan aspirasinya, baik itu di tingkat kabupaten maupun di provinsi,” sebutnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PKB Kukar, Siswo Cahyono, mengharapkan para kiai dan ustadz tak ragu-ragu untuk berkoordinasi dengan PKB Kukar.
“Terutama untuk pembangunan pendidikan yang berbasis NU yaitu pondok-pondok pesantren yang ada. Insyaallah aspirasi dari pak kiai dan pak ustadz akan kami perjuangkan,” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah, Ustadz Abu Ali, berkisah panjang lebar terkait perjalanan panjangnya membangun pesantren. Selain itu, ia mengaku terkesan bisa bertemu langsung dengan pengurus dan pimpinan PKB Kukar.
Dalam pemilu, ia menyebutkan, NU mengandalkan wasilah. Sehingga setiap calon legislatif didampingi para kiai NU, kerap mendapatkan suara tinggi.
“Saya sering keliling. Dibawa saat pemilu. Rata-rata di daerah yang saya kunjungi, alhamdulillah suara calon yang bawa saya tinggi. NU itu punya jalur khusus: wasilah, yang tidak dimiliki orang lain,” ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Maromi, Ustadz Moh Luqman Hakim mengatakan, silaturahmi yang digagas PKB Kukar diharapkan menjadi media untuk bersinergi dalam membangun daerah.
“Terutama pendidikan yang berbasis pondok pesantren yang berada dalam naungan Nahdlatul Ulama. Karena sekarang kita sudah mempunyai wakil di legislatif dan wadah untuk berjuang di ranah politik yaitu Partai Kebangkitan Bangsa,” sebutnya.
Pada kesempatan lain, DPC PKB Kukar juga berkunjung ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam. Dalam kunjungan ini, rombongan PKB Kukar disambut dengan hangat dan penuh kekeluargaan oleh Kiai Abdul Hanan.
Ketua Rois Suriah PCNU Kukar itu berpesan kepada DPC PKB Kukar agar bisa membesarkan pondok pesantren di bawah naungan NU Kukar.
“Kita belum mempunyai pondok pesantren besar seperti pondok pesantren yang ada di Jawa. Sedangkan pondok pesantren di sini sudah banyak sekali santri-santrinya. Oleh karenanya, perlu adanya dorongan dari berbagai unsur, terutama dari PKB untuk bisa bersama-sama membesarkan pondok-pondok pesantren yang ada di Kutai Kartanegara,” ajaknya.
Kiai Hanan mengusulkan agar tradisi membaca kitab kuning menjadi program yang bisa dilakukan secara rutin di Kukar, bahkan di Provinsi Kaltim.
“Sebaiknya ke depan perlu diadakan Musabaqoh Qiro’atul Kutub secara rutin di setiap tahunnya agar bisa memberikan pendalaman tentang tafsir Alquran melalui kitab kuning bagi para santri yang ke depannya akan mengabdi kepada masyarakat,” usulnya.
Setelah beranjak dari Tenggarong Seberang, DPC PKB Kukar memberikan sembako kepada organisasi kemahasiswaan: PC PMII Kukar.
“Walaupun PMII adalah lembaga kemahasiswaan yang independen (atau bukan underbow partai politik), sebagai orang yang pernah menjadi aktivis perlu memperhatikan generasi muda agar bisa terus semangat dalam belajar,” kata Haidir.
Ia mengatakan, pihaknya membutuhkan masukan dari berbagai pihak, khususnya para kiai dan ustadz yang berjuang dalam bidang pendidikan.
“Kami juga perlu nasihat dan masukan-masukan dari para kiai,” katanya.
Kegiatan silaturahmi ini akan dilanjutkan pada Kamis (14/10/2021) besok di Pondok Pesantren Darussakinah dan Panti Asuhan Ar-Rayan Timbau Tenggarong. (fz)