Search
Search
Close this search box.

Peran Petani Milenial dalam Percepatan Penerapan Mekanisasi Pertanian

Dosen Tetap Prodi Agroekoteknologi Faperta Universitas Mulawarman, Ali Zainal Abidin Alaydrus. (Dok. Pribadi)
Listen to this article

Oleh: Ali Zainal Abidin Alaydrus*

Alat Mesin Pertanian (Alsintan) adalah sebutan untuk semua alat dan mesin yang digunakan pada bidang pertanian. Melalui penerapan Alsintan berbagai proses dalam pertanian menjadi lebih cepat: petani dapat melakukan pengolahan lahan, perawatan, panen dan pascapanen secara cepat dan efisien.

Tak hanya pada proses budi daya dan pascapanen ruang lingkup Alsintan lebih luas hingga pada proses hasil panen menjadi aneka produk pangan tambahan.

Advertisements

Mekanisasi pertanian berupa penggunaan Alsintan dapat menjadi pemicu transformasi teknologi dari pertanian konvensional menuju pertanian yang lebih modern, efektif, dan ramah lingkungan.

Namun penerapan mekanisasi pertanian tidak semua merata pada daerah-daerah di Indonesia. Petani khususnya generasi “kolonial” di beberapa daerah cenderung terbiasa menerapkan pertanian konvensional.

Sehingga perlu agen perubahan untuk dapat membantu pemerataan adopsi inovasi Alsintan di seluruh Indonesia, yaitu dengan memanfatkan peran generasi petani milenial.

Petani milenial memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong dan mempercepat penggunaan Alsintan di sektor pertanian. Petani milenial adalah generasi yang tumbuh dan berkembang di era digital, sehingga mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan teknologi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih mudah dan cepat dalam mengadopsi Alsintan dalam kegiatan pertanian mereka.

Salah satu peran utama petani milenial dalam penggunaan Alsintan adalah sebagai agen perubahan. Mereka dapat memperkenalkan Alsintan kepada petani lain yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam pertanian.

Petani milenial juga dapat menjadi pelopor dalam menerapkan Alsintan dengan tepat dan efisien, sehingga bisa menjadi contoh bagi petani lain untuk mengadopsi teknologi serupa.

Selain itu, petani milenial dapat berperan sebagai pengembang atau inovator teknologi. Mereka dapat menciptakan solusi teknologi yang lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan petani, sehingga dapat mempercepat pengembangan teknologi Alsintan yang lebih baik.

Petani milenial juga dapat mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak pertanian yang dapat membantu petani dalam mengoptimalkan penggunaan Alsintan, memantau pertumbuhan tanaman dan mengatur penggunaan pupuk dan pestisida.

Petani milenial juga perlu berperan aktif dalam menjaga dan merawat Alsintan dengan baik. Alsintan yang tidak dirawat cenderung akan cepat rusak. Apabila Alsintan mengindikasikan adanya kerusakan yang ringan, namun tidak secepatnya dilakukan perbaikan, rusak ringan akan naik statusnya menjadi rusak sedang hingga berat.

Selain itu, Alsintan juga harus digunakan seoptimal mungkin, jangan sampai unit Alsintan itu “nganggur” dan tidak terpakai dan akhirnya rusak bukan karena sering dipakai namun malah rusak karena jarang atau bahkan tidak pernah dioperasikan.

Kemampuan dalam perawatan Alsintan perlu dimiliki oleh para petani milenial. Hal ini bertujuan agar mesin pertanian dapat digunakan dengan optimal dan awet sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal.

Petani milenial perlu dilatih dalam hal perawatan dan pengoperasian Alsintan. Dengan begitu, mereka dapat mencegah kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan operasional.

Melihat potensi perubahan yang dapat dilakukan oleh petani milenial, maka penting bagi pengambil kebijakan yakni pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan jumlah petani milenial yang saat ini menurut data BPS 2021, hanya 3,95 juta jiwa atau 21,9% dari total petani Indonesia.

Petani generasi milenial dianggap sebagai sumber daya yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi dan jiwa adaptif dalam menerima dan memahami teknologi digital, sehingga dapat menjadi yang terdepan dalam mengikuti teknologi yang selalu berkembang.

Pemerintah perlu melakukan penyuluhan intensif ke generasi milenial untuk mendorong mereka memilih profesi sebagai petani. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan pembentukan, pendampingan dan pembinaan kelompok petani milenial.

Pendataan penting dilakukan agar dapat mengetahui program-program apa yang perlu diberikan sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

Secara keseluruhan, peran petani milenial dalam pengembangan mekanisasi pertanian sangat penting dalam mempercepat modernisasi sektor pertanian.

Selain itu, penggunaan Alsintan juga dapat membantu petani dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian, seperti menekan kehilangan hasil, meningkatkan nilai tambah, perubahan iklim dan keterbatasan tenaga kerja.

Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, petani milenial dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hasil panen yang pada akhirnya tercapainya kesejateraan petani di Indonesia. (*Penulis adalah Dosen Tetap Prodi Agroekoteknologi, Faperta, Universitas Mulawarman)

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT