BERITAALTERNATIF.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (22/4/2023) lalu melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat bentrokan di Sudan bertambah menjadi 420 orang dan jumlah korban luka 3.700 orang.
Media AS, salah satunya Associated Press, melaporkan bahwa lebih dari 420 orang, termasuk 264 warga sipil, tewas dan lebih dari 3.700 lainnya terluka dalam bentrokan antara Angkatan Bersenjata Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
WHO mengumumkan pada Jumat lalu bahwa jumlah korban tewas 413 orang dan korban luka 3,551 orang.
Sementara Menteri Kesehatan Sudan Haitham Ibrahim di televisi mengatakan lebih dari 400 kematian telah dicatat di semua rumah sakit negara ini.
Namun, komite medis independen menyatakan sulit mendapatkan jumlah korban yang lengkap dan akurat, mengingat kurangnya akses mereka ke rumah sakit, penyebaran mayat di jalan-jalan, dan ketidakmampuan untuk berurusan dengan mereka di tengah berlanjutnya pertempuran.
RSF dibentuk pada tahun 2013 untuk mendukung pasukan pemerintah dalam upaya melawan gerakan pemberontak di wilayah Darfur.
Kemudian, RSF mengambil tugas-tugas lain, termasuk memerangi migrasi tidak teratur dan menjaga keamanan, sebelum tentara menyebut mereka sebagai “pemberontak” setelah pecahnya bentrokan.
Sejumlah pemerintah Arab dan asing bergegas mengevakuasi staf diplomatik dan warga negara mereka di Sudan yang sudah 10 hari berturut-turut diwarnai perang saudara.
Sebelumnya, tentara Sudan menuduh RSF melakukan beberapa “serangan” terhadap misi diplomatik asing saat melakukan evakuasi dari ibu kota, Khartoum. (*)
Sumber: Liputan Islam