Kukar, beritaalternatif.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Program Kukar Idaman menjadikan perbaikan infrastruktur jalan dan telekomunikasi sebagai prioritas dalam pembangunan daerah.
Bupati Kukar, Edi Damansyah mengatakan, pemerintah daerah akan memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan yang digunakan warga untuk menuju sentra produksi serta jalan menuju obyek wisata di Kukar.
“Misalkan kita punya desa wisata, tapi jalannya hancur, belompor, mana ada urang mau pegi ke desa wisata. Itu salah satu contohnya. Harus fokus dulu perbaiki jalan ke obyek wisata itu,” sebut Edi saat menghadiri Dialog Interaktif Luar Studio RRI Samarinda, Senin (15/11/2021) pagi.
Sejatinya, ia mengaku berkeinginan memperbaiki seluruh infrastruktur jalan di Kukar. Hanya saja, daya dukungan anggaran masih terbatas.
Karena itu, Edi berharap kepada DPRD Kukar, masyarakat, tokoh publik, dan semua pihak membantu Pemkab Kukar untuk memperbarui data infrastruktur jalan di Kukar.
Kata dia, saat ini pemerintah daerah bekerja dengan berbasis data, baik data sekunder maupun data yang telah dilihat dan dihimpun secara langsung di lapangan.
“Kalau berbicara jalan, memang banyak jalan yang kurang tepat peletakannya. Misalkan ada jalan yang dibangun, itu tidak ada orangnya. Kode-kode (monyet-monyet) saja yang lewat di situ. Kan salah letaknya. Ini yang selalu saya sampaikan. Ke depan enggak boleh lagi terjadi,” tegasnya.
Edi menegaskan, dengan daya dukung anggaran yang terbatas, pemerintah daerah akan memprioritaskan pembangunan dan perbaikan jalan yang memiliki daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.
Program ini akan berbasis data yang berasal dari desa. Ia menyebutkan, ke depan semua kecamatan akan menjadi pusat data dan informasi di Kukar.
“Saya ingin nanti semua data yang di wilayah kecamatan itu terkonsolidasi dengan baik. Sampai di kecamatan dulu. Kalau selama ini kan rentang kendalinya dari desa, terus ke kabupaten. Camat dilewati,” jelasnya.
Bupati mengaku telah menyampaikan ke semua jajarannya di Pemkab Kukar agar “tak hanya bekerja di ruangan ber-AC.” Ia meminta pimpinan-pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kukar lebih banyak bekerja di lapangan ketimbang di ruangan.
“Saya sudah tegaskan. Datang kepada rakyat. Rencanakan bersama rakyat. Itulah gunanya yang sudah saya sampaikan, sekarang kalau bicara jalan, kita sudah punya Google Map. Kadang-kadang teman-teman hanya finalisasi gunakan Google Map saja. Saya enggak mau begitu,” tegasnya.
Edi mengatakan, Google Map hanya boleh digunakan sebagai alat pendekat. Alat tersebut mesti disesuaikan dengan obyek di lapangan sehingga arah jalannya tepat.
Penggunaan Google Map sebagai sumber utama perbaikan jalan di Kukar telah banyak ditemukannya. Google Map, lanjut dia, sejatinya tak bisa digunakan untuk memfinalkan perencanaan, pembiayaan, dan pembangunan jalan.
“Saya sudah fasilitasi dan arahkan agar Dinas PU update data ini. Buat nanti semacam blue print jalan kabupaten sampai jalan lingkungan, yang mana secara bertahap yang bisa dijadikan prioritas sesuai dengan daya dukung pembiayaan kita,” ujar Bupati. (adv)