BERITAALTERNATIF.COM – Warga Kukar dari berbagai organisasi kemasyarakatan melakukan aksi damai dalam rangka memperingati Hari Al-Quds Internasional di Bundaran Jembatan Bongkok Tenggarong pada Jumat (15/3/2023) sore.
Puluhan orang dalam aksi tersebut berasal dari Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar, DPD Ahlulbait Indonesia Kukar, dan Muslimah Ahlulbait Indonesia.
Dalam aksi yang disertai dengan pembagian stiker, selebaran, dan takjil tersebut mendapatkan pengawalan dari personel Kepolisian Resort Kukar
Koordinator aksi, Ahmad Fauzi menjelaskan, setiap tahun media massa nasional dan internasional memperlihatkan secara terbuka berbagai kekejaman rezim zionis Israel terhadap warga Palestina, baik yang bermukim di Tepi Barat maupun Jalur Gaza.
“Pasukan zionis Israel menyiksa warga sipil yang tak berdosa,” ujarnya.
Di tengah berbagai kekejaman yang dialami warga Palestina, sambung dia, masyarakat dunia akan terus menyuarakan kemerdekaan Palestina.
“Yaumul Quds pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadan tahun ini merupakan salah satu momentum untuk menyuarakan perlawanan terhadap Israel,” ucapnya.
Kata dia, usaha-usaha sejumlah pihak yang mendorong Indonesia untuk melakukan normalisasi hubungan dengan rezim zionis Israel merupakan pengkhianatan terhadap amanat UUD 1945, yang menegaskan kepada bangsa Indonesia untuk menghapus penjajahan di muka bumi.
Ia menegaskan, usaha membangun hubungan diplomatik antara Pemerintah Indonesia dengan rezim zionis Israel sama saja mengkhianati prinsip serta fondasi bernegara yang telah ditancapkan pendiri bangsa Indonesia, Ir. Soekarno.
Atas dasar itu, pihaknya menyampaikan sejumlah resolusi pada Hari al-Quds tahun 2023.
Pertama, menekankan kembali bahwa Indonesia adalah negara berdaulat yang berasaskan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab.
“Sehingga tidak sepatutnya Indonesia berhenti pada kemerdekaan dirinya, melainkan harus tetap proaktif berjuang menghapuskan entitas penjajah zionis dari muka bumi sesuai amanat UUD 1945,” tegasnya.
Kedua, menegaskan bahwa rezim zionis “Israel” yang dipaksakan bercokol di Palestina bukan hanya entitas ilegal, tapi juga sangat rapuh, sehingga ditakdirkan untuk mengalami kepunahan dari dalam.
“Anggapan bahwa Israel adalah kekuatan yang tak terkalahkan hanyalah mitos belaka,” katanya.
Ketiga, memandang inisiatif dan ide Solusi Dua Negara (Two States Solution) dari segala aspeknya sangat absurd.
Hal ini hanya sebentuk manipulasi diplomatik bahwa yang terjadi di Palestina hanyalah konflik dan rebutan tanah.
Pandangan ini juga dinilainya sebagai usaha mengaburkan fakta penjajahan rezim zionis “Israel” terhadap bangsa dan negara Palestina yang berdaulat dari sungai hingga laut.
Keempat, menolak dengan tegas berbagai usaha yang mengarahkan Indonesia untuk melakukan normalisasi hubungan dengan rezim zionis Israel karena “berbaikan dengan penjajah” sama saja mengkhianati konstitusi dan amanat para pendiri bangsa ini.
“Terakhir, kami mendukung penuh Pemerintah Indonesia untuk melakukan perlawanan baik secara diplomatik maupun politik sehingga entitas zionis Israel mengangkat kaki dari tanah Palestina,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ufqil Mubin