Search
Search
Close this search box.

Perjalanan Karier Politisi PKS Uci sebelum Terpilih sebagai Anggota DPRD Kutim

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur dari Partai Keadilan Sejahtera, Hj. Uci. (Media Kaltim)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hj. Uci memiliki perjalanan karier yang inspiratif.

Sebelum terpilih menjadi anggota DPRD Kutim, dia bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu instansi Pemerintah Kabupaten Kutim selama kurang lebih 11 tahun.

Kini, ia menjadi satu-satunya perempuan di Fraksi PKS dengan tekad kuat untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Dalam wawancara yang berlangsung baru-baru ini, Uci berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya dari seorang tenaga honorer hingga berhasil meraih posisi sebagai anggota legislatif.

Dia mengakui bahwa perjalanan tersebut tidaklah mudah, namun penuh dengan pelajaran berharga yang membentuk karakternya sebagai seorang pemimpin.

“Pengalaman tersebut mengajarkan saya banyak hal, terutama tentang disiplin, kerja keras, dan ketekunan. Kini, sebagai anggota DPRD, saya ingin menerapkan nilai-nilai tersebut dalam setiap keputusan yang saya buat,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Warta Kutim pada Jumat (23/8/2024) siang.

Sebelum memutuskan untuk maju di pemilihan legislatif, ia sempat mempertimbangkan untuk menjadi ibu rumah tangga setelah mengabdi sebagai tenaga honorer.

Namun, tawaran untuk maju sebagai calon legislatif datang dari suaminya, H. Abu, yang memintanya untuk mempertimbangkan terjun ke dunia politik.

“Saya sempat berpikir panjang untuk memantapkan diri saya untuk maju, karena sebelumnya saya hanya berpikir untuk menjadi ibu rumah tangga,” ucapnya.

Keputusan untuk maju di pemilihan legislatif tidak langsung mengarahkan Uci ke PKS.

Dia menerima berbagai tawaran dari partai politik lain sebelum memilih PKS sebagai alat perjuangannya.

Keputusannya memilih PKS didasarkan pada pertimbangan sistem kekeluargaan dan spiritualitas yang kuat dalam partai tersebut.

“Saya bergabung di PKS itu belum menjadi kader. Untuk maju di Pileg, saya harus memilih partai, dan partai itu adalah PKS sebagai alat perjuangan saya,” ungkapnya.

Sebagai mantan tenaga honorer atau Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D), ia sangat memahami nasib mantan rekan-rekannya.

Di legislatif, Uci berkomitmen untuk memperjuangkan nasib TK2D dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perhatian dan perlindungan yang layak dari pemerintah.

Dia berharap perjalanannya ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi perempuan yang ingin terjun ke dunia politik dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

“Saya ingin terus belajar dan bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kutai Timur,” tutupnya. (adv)

Editor: Ufqil Mubin

TAGS:

BERITA TERKAIT