BERITAALTERNATIF.COM – Tri Joko Kuncoro melewati perjalanan panjang dalam menggapai mimpinya sebagai sarjana dan lurah yang menginisiasi gerakan progresif untuk perubahan masyarakat.
Tri lahir di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Ia berlatar belakang keluarga kurang mampu. Ibu dan bapaknya harus menghidupkan 3 orang anak-anak mereka dengan berprofesi sebagai petani.
Dia menyelesaikan pendidikan di SDN 02 Sragen, SMPN 1 Karang Malang, dan STM Sukowati Sragen.
Selepas SMA, ia pernah merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Lalu beralih ke Pekalongan.
Belakangan Tri memutuskan untuk menetap di Samarinda seorang diri. Kala itu, pria ini belum mengetahui pekerjaan yang akan dilakoninya di Kota Tepian.
Dia pun memutuskan bekerja sebagai sales panci demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia berkeliling menawarkan panci dari rumah ke rumah warga. Selama melakoni pekerjaan tersebut, Tri tak jarang menerima penolakan dari warga.
Ia mengaku pernah merasakan kelaparan, kemudian hanya mengganjalnya dengan pisang rebus agar bisa bertahan hidup.
Harga bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup tergolong mahal di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini membuat kehidupannya terus diterpa tekanan.
Masa-masa sulit itu memunculkan kebimbangan dalam dirinya. Tri pun berkeinginan untuk pulang ke kampung halamannya di Sragen.
Namun, ia memutuskan dengan bulat untuk tetap bertahan di tanah rantau sebelum meraih kesuksesan dalam perjuangannya.
Di tengah berbagai kesulitan yang dihadapinya, dia tak pernah putus semangat dalam mencari kerja. Ia pun diterima di salah satu perusahaan.
Pada tahun yang sama, Tri memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.
Cobaan kembali menerpanya saat perusahaan yang menaunginya dalam bekerja tak mampu menggaji para karyawannya.
Tri tak kehilangan akal. Ia memantapkan diri untuk mendaftar sebagai anggota Satpol PP Kukar setelah mengikuti turnamen bola voli pada tahun 2003.
Karier dan Prestasi
Tri menjalani profesi sebagai anggota Satpol PP Kukar selama 16 tahun. Selama itu pula ia bertemu dengan banyak orang baru. Ia pun akrab dengan masyarakat dalam berbagai pekerjaan sosial, salah satunya membersihkan got.
Pada tahun 2022, ia dipindah ke Kantor Camat Tenggarong. Dia diamanahi jabatan sebagai Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum sekaligus merangkap sebagai Plt Kasubag Program Keuangan.
“Saya selalu menjalankan apa yang menjadi amanah oleh pimpinan untuk ditugaskan di mana saja harus siap, karena kita ini mengabdi untuk masyarakat,” jelasnya kepada awak media Berita Alternatif, Jumat (19/1/2024).
Pada Februari 2023, ia dimutasi menjadi Lurah Maluhu. Di kelurahan inilah Tri banyak mewujudkan berbagai program untuk pembangunan dan kesejahteraan warga.
Maluhu pernah mengikuti lomba kebersihan se-Kabupaten Kukar, mendukung pemuda dalam menggapai prestasi, dan menjadi desa/kelurahan percontohan di Kukar.
Ia juga mendorong pembangunan bertahap di Kelurahan Maluhu, seperti bidang pertanian, seni budaya, dan lingkungan.
Tri mendapatkan dukungan dari warga yang saling bersinergi dalam pembangunan Kelurahan Maluhu.
Setiap hari dia mengunjungi warga untuk menanyakan berbagai kendala dan masalah yang mereka hadapi. Hal ini membuatnya tak kesulitan dalam berkomunikasi dengan warga.
Ia sangat menikmati perjalanannya sebagai lurah walau terkadang menghadapi rintangan. Tri selalu belajar untuk melakukan pendekatan kepada warga sehingga terjalin keakraban sosial.
Program kerja yang dikerjakannya pun selalu bersentuhan langsung dengan hajat hidup warga Maluhu. Dia berprinsip, pemimpin bisa berhasil berkat dukungan masyarakat.
Pengalaman kehidupan yang pahit mendorong Tri untuk memberantas berbagai kesulitan yang dihadapi warganya.
Ia acap mendorong warga Maluhu untuk membangun kemandirian lewat profesi sebagai pengusaha.
Dia pun giat mengadakan berbagai pelatihan kewirausahaan serta meminta warganya untuk selalu mengikuti pelatihan entrepreneurship yang diselenggarakan Pemkab Kukar.
Tri selalu membuka ruang untuk warganya yang mengeluhkan berbagai persoalan. Ia kering mencarikan jalan dan solusi untuk warganya. Apabila warga membutuhkan bantuan segera, dia kerap berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Kukar.
Menurutnya, hidup harus dilandasi prinsip dan ramah terhadap masyarakat, serta ikut andil dalam membantu bergotong royong. Hal ini dinilainya dapat menciptakan ketenteraman di hati.
“Hidup dengan bermasyarakat akan menumbuhkan banyak manfaat,” tuturnya.
Tokoh Inspiratif
Ia sangat terinspirasi dengan kegigihan orang tuanya dalam mendidiknya lewat keteladanan.
Tri juga terinspirasi dari tokoh pewayangan, Arjuna. Pasalnya, ia merupakan seorang yang gagah perkasa serta arif dan bijaksana. (lt/fb)