BERITAALTERNATIF.COM – Pada Pemilu 2024, sejumlah pemuda di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
Salah satunya Ketua DPD Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Benyamin Langit.
Ia memutuskan maju sebagai calon anggota DPRD Provinsi Kaltim dari Dapil Kukar melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Benyamin maju sebagai wakil rakyat lantaran beberapa aspirasi masyarakat yang diajukannya kepada anggota dewan sangat jarang diwujudkan.
Dari pengalaman tersebut, Benyamin mulai berpikir untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat lewat perjuangan politik. Dengan begitu, ia merasa termotivasi untuk menjadi calon anggota legislatif.
Ben, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa saat ini ia sedang menunggu keputusan penetapan nomor urut calon anggota legislatif.
“Saya sudah mendaftar. Tinggal menunggu penetapan nomor urut,” kata Ben, Jumat (9/6/2023).
Pemuda dari Kabupaten Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kelahiran 25 September 1982 itu mengatakan, jika terpilih sebagai wakil rakyat, ia akan memperjuangkan aspirasi rakyat Kukar.
Walau berasal dari Indonesia timur, Ben mengaku berkawan baik dengan masyarakat dari berbagai suku di Kukar.
Ia merasa sudah menjadi bagian dari masyarakat Kukar. Pasalnya, Ben telah menimba banyak pengalaman hidup di kabupaten kaya sumber daya alam ini.
Ben mengaku hanya bermodalkan semangat, jiwa sosial, dan gotong royong saat memutuskan maju sebagai calon wakil rakyat Kaltim dari Dapil Kukar.
Sebagai mantan buruh sawit yang pernah melanglang buana di beberapa perusahaan sawit di Kaltim, target utamanya setelah terpilih adalah menyampaikan aspirasi buruh karena sering dizalimi beberapa perusahaan di Kukar.
Baru-baru ini, ia mendapat kabar tentang seorang karyawan perusahaan yang meninggal dunia di Desa Menamang, namun perusahaan tak mengeluarkan biaya sepeser pun untuk memulangkan mayatnya.
Ia pun merasa terpanggil. Ben bergegas untuk memulangkan mayat karyawan perusahaan tersebut.
Selain buruh, aspirasi kelompok tani juga akan diperjuangkannya. Ia melihat Pemkab Kukar hanya fokus menggali pendapatan daerah dari sektor pertambangan dan perkebunan. Padahal, sambung dia, masyarakat mendapatkan sumber kehidupan dari para petani sawah.
“Di Bakungan, Jembayan, Jonggon itu ada kelompok tani sawah. Nanti akan kita cari cara agar mereka bisa lebih sejahtera. Dua kelompok itu akan jadi mimpi utama saya untuk diperjuangkan, yaitu buruh dan kelompok tani,” ungkapnya.
Di internal PAN, terdapat sejumlah calon anggota legislatif petahana di DPRD Kaltim.
Meski berstatus sebagai pendatang baru, modal sosial dan gotong royong yang dibangunnya sejak menjadi mahasiswa membuatnya optimis akan mampu menarik simpati masyarakat Kukar.
“Meski ada incumbent, kita sudah perhitungkan. Bagaimanapun hasilnya kita tetap optimis. Kita punya jiwa optimis untuk menang, meski hasilnya biar rakyat yang menentukan,” tegasnya.
Sejak 2014, ia sudah mulai membangun basis. Ben pernah menjabat sebagai Ketua UKM Sepak Bola Unikarta, pemimpin organisasi Pemuda Timur, Ketua Kerukunan Keluarga NTT, dan Ketua BM PAN Kukar.
Mantan atlet tinju Kukar tersebut mengaku memiliki basis massa di berbagai kecamatan. Karena itu pula ia memantapkan diri untuk maju sebagai calon anggota DPRD Provinsi Kaltim.
“Saya memutuskan maju di provinsi karena basis saya menyebar di beberapa wilayah yang tidak bisa dijangkau jika saya maju di DPRD Kukar,” katanya.
Kendati politik transaksional menjamur di setiap Pemilu di Indonesia, Ben mengaku akan memperkuat gerakan sosial dan gotong royong.
Hal ini memang menjadi tantangan tersendiri baginya sebagai calon anggota legislatif pendatang baru. Meski demikian, ia optimis masyarakat Kukar sangat cerdas dalam menentukan calon yang layak mewakili mereka di lembaga legislatif.
Ia memang merasa lemah dari segi finansial. Ben bersama timnya akan turun ke desa-desa dengan niat mencari simpati masyarakat melalui ide dan gagasan yang akan diperjuangkan di Gedung Karang Paci.
“Kalau berharap dari finansial, kita akan susah. Paling tidak bersosial itu modal kita. Saya yakin masyarakat sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihannya,” pungkas Ben. (rh/fb)