BERITAALTERNATIF.COM – Faksi-faksi Perlawanan mengundang semua lapisan dan sayap-sayap Palestina untuk membela Masjid Aqsa dengan segala cara yang mungkin dilakukan.
Faksi-faksi ini juga meminta negara-negara Arab pelaku normalisasi untuk mengakhiri hubungan dengan Rezim Zionis, sebab normalisasi telah mendorong Tel Aviv untuk meningkatkan agresinya kepada rakyat Palestina dan tempat-tempat suci mereka.
Diberitakan al-Alam, faksi-faksi Perlawanan dalam pernyataan mereka juga menyinggung ucapan selamat Mahmoud Abbas kepada Menteri Perang Israel, Benny Gantz. Mereka mengutuk perbuatan Abbas ini dan menyebutnya sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan bangsa Palestina.
Puluhan pemukim Zionis pada Selasa (27/9/2022) kembali menyerbu Masjid Aqsa. Mereka menerobos masuk secara berkelompok dan melakukan aksi rasis serta provokatif dengan pengawalan Tentara Israel.
Laporan-laporan menyebutkan bahwa bersamaan dengan serbuan orang-orang Zionis ke Masjid Aqsa, Tentara Israel juga menerbangkan sebuah drone di atas tempat suci tersebut. Serbuan ini dilakukan dari arah Bab al-Mugharabah.
Sehari sebelumnya, sekelompok pemukim Zionis yang dikawal Tentara Israel juga menyerbu Masjid Aqsa yang terletak di Quds. Serbuan pada Senin pagi itu dilakukan dengan dalih perayaan Tahun Baru Yahudi.
Tentara Israel melindungi para pemukim Zionis dan menghalangi para pemuda Palestina penjaga Masjid yang berniat menghadang mereka.
Para pemuda Palestina di Mushala al-Qubla di Masjid Aqsa meneriakkan yel-yel kecaman terhadap serbuan pemukim Zionis. Sebaliknya, Tentara Israel melakukan pengamanan ketat dan mencegah masuknya warga Palestina ke Masjid dari arah Bab al-Asbath.
Sekelompok warga Palestina menyatakan kesiapan mereka untuk membela Masjid Aqsa. Mereka melaksanakan salat dan meneriakkan yel-yel di salah satu pintu masuk Masjid.
Tentara Israel lalu menyerang para pelindung Masjid Aqsa dan menangkap seorang pemuda di kawasan Bab al-Amud. Warga Palestina pun melawan Tentara Israel dengan melemparkan bom-bom molotov.
Berbarengan dengan Hari Raya Yahudi dan kekhawatiran akan meningkatkan operasi warga Palestina, Rezim Zionis telah memperkuat kehadirannya di Tepi Barat dan menyatakannya sebagai kawasan militer tertutup. (*)
Sumber: Poros Perlawanan