BERITAALTERNATIF.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mewaspadai gejolak harga pangan yang bisa memicu inflasi hingga mengganggu perekonomian Indonesia.
Kata dia, harga pangan masih mengalami gejolak dan ketidakpastian. Hal ini akan menimbulkan dampak terhadap pemulihan dan pelemahan ekonomi dunia.
“Di satu sisi, lonjakan harga menyebabkan inflasi. Di sisi lain menimbulkan pelemahan ekonomi, baik di negara maju dan berkembang,” ungkapnya secara virtual dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (26/6/2023).
Ani, sapaan akrabnya, mengatakan inflasi masih menjadi ‘hantu’ bagi negara-negara di dunia. Bahkan, ia mencontohkan AS dan Eropa yang masih berkutat dengan kenaikan suku bunga untuk meredam inflasi.
Menurut dia, kenaikan suku bunga di kawasan Eropa, meski mereka masih di bawah tingkat inflasi, sudah cukup menggoyahkan perekonomian dunia.
Oleh karena itu, ia mewanti-wanti Indonesia untuk terus waspada terhadap gejolak harga pangan yang bisa memicu inflasi.
“Kita perlu mewaspadai situasi global ini di semester II, di mana di negara maju akibat kenaikan suku bunga yang tinggi membuat pertumbuhan ekonomi mereka melemah,” pesannya.
“Di emerging country, Amerika Latin, Brasil, Meksiko suku bunga melonjak tinggi. Memang, (suku bunga) bisa menjinakkan inflasi, tapi juga memukul perekonomian,” tandasnya.
Soal harga pangan, per Senin kemarin, tercatat harga cabai naik gila-gilaan jelang Iduladha yang akan berlangsung Kamis (29/6/2023) mendatang.
Berdasarkan Panel Harga milik Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga cabai rawit merah di pedagang eceran naik drastis 23,25 persen alias Rp 9.440. Jika hari sebelumnya masih dibanderol Rp 40.600 per kg, sekarang sudah tembus Rp 50.040 per kg.
Tak beda jauh, harga cabai merah keriting pun naik 18,65 persen menjadi Rp 42.750 per kg dibandingkan hari sebelumnya sebesar Rp 36.030 per kg. Dengan kata lain, harga cabai merah keriting naik Rp 6.720.
Meski begitu, inflasi inti tahunan Indonesia per Mei 2023 masih berada di angka 2,66 persen year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,83 persen (yoy). (*)
Sumber: CNN Indonesia