Search
Search
Close this search box.

China akan Cari Planet Baru yang Layak Huni dan Dirikan Pangkalan di Bulan

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – China melalui Akademi Sains China (CAS) memiliki sederet misi antariksa yang direncanakan akan meluncur pada 2026 hingga 2030, yang di antaranya memiliki misi mencari planet baru layak huni.

Misi antariksa China disebut semakin agresif hingga memicu tudingan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bahwa Negeri Tirai Bambu hendak menguasai Bulan sendirian.

Tudingan ini dilandasi beberapa alasan, seperti rencana China mendirikan pangkalan di Bulan pada 2035 hingga keagresifan negara ini dalam program antariksanya. Meski demikian, Negeri Tirai Bambu membantah tuduhan yang dilayangkan kepadanya.

Advertisements

Selain mengeksplorasi Bulan, China memiliki rancangan 13 misi antariksa yang sebagian di antaranya akan masuk ke proyek terbaru mereka. Dilansir dari Space, sekitar lima hingga tujuh misi akan masuk ke dalam proyek tersebut.

Proyek antariksa terbaru China diberi nama Program Prioritas Strategis III (SPP III) CAS yang juga dikenal sebagai Program New Horizons.

Program Prioritas Strategis tentang Ilmu Luar Angkasa (SPP) sendiri berada di bawah pengawasan Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) yang telah membentuk seri satelit sains luar angkasa China sejak awal.

Dikutip dari makalah yang diterbitkan di Chinese Journal of Space Science (CJSS) pada Selasa (28/6/2022), program Tahap I (SPP I) tekah menorehkan sejumlah capaian ilmiah besar, sementara SPP II tengah dilaksanakan saat ini.

Program-program yang menjadi calon misi di proyek SPP III terbagi menjadi beberapa bidang, di antaranya heliofisika, astronomi dan astrofisika, penelitian planet yang dapat dihuni, serta penelitian Bumi dan anggota Tata Surya.

Berikut daftar 13 misi antariksa China yang dijadwalkan dimulai pada 2026, seperti dikutip SpaceNews:

Heliofisika

Pertama, Penjelajah Menengah Antarbintang Heliosfer Cina (CHIME). Kedua, Misi Solar Ring (SOR) mengusulkan penggunaan trio pesawat ruang angkasa yang mengorbit pada satu unit astronomi (AU untuk mengumpulkan data tentang Matahari dan heliosfer bagian dalam). Ketiga, Solar Polar-orbit Observatory (SPO) akan mempelajari kutub Matahari saat berada di orbit dengan kemiringan tinggi.

Keempat, Earth-occulted Solar Eclipse Observatory (ESEO) dirancang untuk mengorbit di Titik Lagrange Bumi-Matahari 2 untuk mempelajari korona bagian dalam Matahari.

Kelima, Enhanced X-ray Timing and Polarimetry atau misi eXTP bertujuan untuk mempelajari keadaan materi di bawah kondisi kepadatan, gravitasi, dan magnet yang ekstrem dan mencari gelombang gravitasi serta sumber neutrino.

Keenam, Misi Discovering the Sky at the Longest Wavelength (DSL) akan menempatkan konstelasi kecil satelit ke orbit bulan di mana satelit dapat terlindung dari gangguan terestrial dan mempelajari area spektrum elektromagnetik yang belum ditemukan yang dapat mengungkapkan sinyal paling tua di alam semesta.

Ketujuh, The Dark Matter Particle Explorer-2 (DAMPE-2) akan menindaklanjuti misi DAMPE yang diluncurkan pada 2015 dan mencari bukti materi gelap.

Pencarian Planet Ekstra-Surya yang Dapat Dihuni

Pertama, Closeby Habitable Exoplanet Survey (CHES) akan menggunakan teknik astrometri relatif mikro-arcsecond untuk mempelajari 100 bintang mirip Matahari dalam jarak 33 tahun cahaya dari Bumi.

Kedua, Misi Earth 2.0 (ET) secara khusus akan mencari planet ekstra-surya seukuran Bumi yang memiliki orbit serupa di sekitar bintang mirip Matahari menggunakan instrumen tujuh teleskop yang mengorbit di Bumi-Matahari L2.

Studi Bumi dan Anggota Tata Surya

Pertama, Asteroid Sample Return (ASR) tipe-E akan menjelajahi asteroid 1989 ML dan mengirimkan sampel ke Bumi.

Kedua, Misi Venus Volcano Imaging and Climate Explorer (VOICE) ditujukan untuk mempelajari proses geologis dan atmosfer yang terjadi di Venus.

Ketiga, Satelit Eksplorasi Komponen Iklim dan Atmosfer orbit rendah Bumi (CACES) mengusulkan pengumpulan data tentang iklim dan atmosfer Bumi.

Keempat, Ocean Surface Current multiscale Observation Mission (OSCOM) akan menggunakan radar satelit Doppler untuk mempelajari dinamika dan energi oseanografi.

Setiap misi yang diusulkan ke Program New Horizons ini akan dinilai oleh komite CAS berdasarkan sejumlah kriteria, di antaranya persyaratan anggaran, tingkat kesiapan teknologi, serta seberapa cepat teknologi yang dibutuhkan dapat dibuat menghadapi Rencana Lima Tahun China yang ke-15 yang akan dimulai pada 2026. (*)

Sumber: 13 Misi China Siap Saingi NASA, Cari Planet Baru hingga Materi Gelap

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA