Search
Search
Close this search box.

Presiden Iran di PBB: Proyek Amerikanisasi Global telah Gagal Total

Presiden Iran Ibrahim Raisi berpidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Purnawarta.com)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Berbicara pada sesi ke-78 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA), Presiden Ibrahim Raisi mengatakan proyek amerikanisasi global telah gagal.

“Dunia sedang bertransisi menuju tatanan baru yang tidak dapat diubah lagi. Persamaan dominasi Barat tidak lagi berlaku untuk dunia dan tatanan liberal lama yang dulunya hanya melayani kepentingan imperialis dan kapitalis yang tidak pernah puas, telah disingkirkan,” kata Raisi pada sesi di New York hari Selasa (19/9/2023).

“Proyek untuk melakukan amerikanisasi dunia telah gagal,” katanya, seraya menambahkan, “Bangsa Iran bangga karena telah memainkan peran terbesar, berkat Revolusi Islam, dalam mengungkap imperialis di Timur dan Barat.”

Advertisements

Di bagian lain dalam sambutannya, Presiden mencatat bahwa Iran telah membuka babak baru hubungan yang saling menguntungkan dengan negara-negara tetangganya.

“Kebijakan bertetangga Republik Islam adalah kebijakan yang penuh kebajikan bagi kawasan ini. Kami dengan tegas menggenggam setiap uluran tangan yang terulur (ke arah kami) dalam persahabatan,” kata Raisi.

Sementara itu, Presiden mengutuk penodaan Alquran di Swedia dan Denmark pada awal tahun ini.

“Alquran yang mulia telah melarang penghinaan terhadap gagasan dan keyakina,” tegasnya.

Ia mengingatkan sambil bertanya, “Apa yang mendefinisikan kemanusiaan dan mengangkat nilai-nilai kemanusiaan lebih baik daripada firman Tuhan Yang Maha Esa?”

“Ini bukan pertama kalinya mereka membakar firman Tuhan dan mengira bahwa mereka telah meredam suara surga selamanya,” katanya.

Dia menambahkan, “Tetapi ajaran Alquran bagi umat manusia tidak akan pernah terbakar dan api penghinaan dan distorsi tidak akan sebanding dengan kebenaran.”

Raisi mengatakan islamofobia dalam bentuk apa pun, apakah itu pembakaran Alquran atau pelarangan aturan berpakaian islami di sekolah, sama saja dengan menyebarkan kebencian.

“Ada tujuan yang lebih besar di balik aksi-aksi kebencian ini dan menghubungkannya dengan ‘kebebasan berpendapat’ adalah hal yang menyesatkan,” kata negarawan Iran tersebut. (*)

Sumber: Purnawarta.com

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA