Kukar, beritaalternatif.com – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin mengungkapkan, pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kukar dilakukan dengan memberikan pinjaman bunga nol persen.
Program ini baru-baru ini diluncurkan di Pasar Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kukar. Rendi mengungkapkan, pinjaman dengan bunga nol persen terealisasi atas kerja sama Pemkab Kukar dengan Bankaltimtara dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Ini menjadi pilot project yang pertama di Kalimantan Timur, yang insyaallah bisa menjalankan produk UMKM ini di Kutai Kartanegara,” ucap Rendi sebagaimana dikutip beritaalternatif.com di akun YouTube Prokom Kukar, Sabtu (6/11/2021) siang.
Dia menyebutkan, Pemkab Kukar telah mengucurkan dana sekitar Rp 34 miliar, yang akan dikucurkan ke 34 ribu UMKM di Kukar.
“Tidak ada syarat untuk mendapatkan kredit tersebut. Hanya perlu menabung Rp 100 ribu setiap bulan,” katanya.
UMKM di Kukar, kata Rendi, tidak hanya menghasilkan produk yang dijual dan dikonsumsi masyarakat lokal dan nasional, tetapi juga diekspor ke sejumlah negara.
Salah satunya, sapu lidi yang diproduksi UMKM di Kecamatan Muara Badak. Pelaku usaha ini telah menembus pasar ekspor dengan permintaan yang cukup besar.
“Permintaannya 10 kontainer per bulan. Namun kesanggupan kita hanya satu sampai dua kontainer per bulan. Memang masih ada keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan,” ujarnya.
Pemkab Kukar, lanjut Rendi, akan terus mendukung ekspor sapu lidi ke India, Pakistan, Bangladesh, Finlandia, dan sejumlah negara di Eropa lainnya.
Produk lain dari Kukar yang dieskpor yakni teh daun bawang dayak dan ulap doyo yang beberapa tahun lalu menembus pasar internasional.
“Produk ulap doyo sudah dipakai oleh brand internasional Louis Kito untuk produk tasnya. Artinya, itu suatu kebanggaan bagi Kutai Kartanegara karena ada produk asli Kutai Kartanegara yang dipakai dan digunakan sebagai material utama salah satu produk Eropa,” pungkasnya. (adv)