BERITAALTERNATIF.COM – Imam Saputra terlahir dari seorang ibu rumah tangga asal Bima dan ayah berasal dari Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ayahnya berprofesi sebagai karyawan wiraswasta sekaligus petani. Meski demikian, Imam kecil lahir dan besar Loa Janan, Samarinda, Kalimantan Timur.
Sedari kecil, ia telah dibiasakan untuk hidup mandiri. Didikan keluarganya membuat ia tumbuh menjadi anak yang mengusahakan dan memperjuangkan segala hal terlebih dahulu termasuk mencari solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapinya.
Riwayat Pendidikan
Hingga sekolah menengah pertama, Imam menjalani pendidikannya di Samarinda. Menjelang pertengahan kelas dua sekolah menengah pertama, Imam beserta keluarganya pindah kembali ke kampung halaman sang ayah dan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Dompu. Tahun-tahun berikutnya dilaluinya di daerah NTB tersebut hingga akhirnya ia lulus dari sekolah menengah pertama pada tahun 2022.
Semasa sekolah, Imam aktif mengikuti berbagai organisasi. Saat sekolah dasar, dia aktif mengikuti kegiatan pramuka. Kala duduk di sekolah menengah pertama, Imam aktif di ekstrakulikuler Palang Merah Remaja.
Kemudian, pada saat sekolah menengah atas, ia fokus mengikuti Paskas dan berhasil menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Pakibraka) di tingkat kecamatan pada tahun 2019. Ia menjadi anggota Paskibraka di Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu. Hal ini merupakan pencapaian luar biasa dari hasil kerja keras yang tidak ternilai harganya.
Setelah lulus SMA, Imam memutuskan untuk merantau sendirian ke Kaltim; kembali ke tempat di mana ia tumbuh dan besar. Dia lalu memilih Universitas Kutai Kartanegera (Unikarta) atas rekomendasi keluarganya. Bagi Imam, yang terpenting adalah kembali melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi; tak peduli di mana pun tempatnya karena baginya yang menjadi tujuan utama adalah belajar. Imam memantapkan niatnya dan masuk ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unikarta.
Dalam hal pendidikan, ia menargetkan untuk melanjutkan jenjang studi sembari meniti karir. Dia mungkin bukan orang yang memiliki banyak prestasi namun di perkuliahan ia akan selalu serius dan mematangkan diri untuk sampai pada tahap yang membanggakan ini karena dalam pikirannya, ia yang datang jauh datang dari kampung harus bisa membawa diri untuk menjadi orang luar biasa meskipun jauh dari orang tua.
Karier Organisasi
Selama mengenyam pendidikan di Unikarta, Imam kembali berproses di organisasi. Dari awal, ia konsisten berada di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unikarta sebagai organisasi internal yang diikutinya pada periode sebelumnya. Imam menjabat sebagai Kepala Bidang Hubungan Lembaga hingga akhirnya berhasil berada di posisi Ketua Umum BEM FEBIS periode 2024-2025. Hal ini merupakan kebanggaan yang luar biasa dan momentum baginyanya, sebab ini adalah kali pertama ia diamanahkan menjadi pemimpin lembaga internal kampus.
Hingga ia dilantik sebagai ketua umum dan selama beberapa kali berkolaborasi dengan rekan-rekan universitas lainnya di kampus, menurutnya, arah pergerakan BEM Febis masih sejalan dan selaras dengan BEM Unikarta. Namun, sebagaimana mestinya sebuah lembaga, sudah semestinya memiliki fokus tujuan yang berbeda.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan, selama periodesasi di bawah kepemimpinannya, BEM Febis Unikarta akan terus bersinergi dengan BEM Unikarta.
Menjadi pemimpin lembaga dari fakultas dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Unikarta bukanlah hal yang mudah. Ia akan terus mencoba meyakinkan rekan-rekannya atas minat organisasi yang penting.
Bagi Imam, ia merasa nyaman berada di organisasi sebab ada begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa digali di dalamnya. Meskipun kata orang tidak semua jalan kesuksesan itu adalah organisasi, namun Imam masih menganggap organisasi sebagai hal yang penting. Organisasi merupakan wadah yang membentuk seseorang di awal untuk bisa terjun lebih luas di dunia luar.
Sesuai dengan visi misi yang disampaikannya dalam proses pelantikannya, Imam menargetkan kepengurusan periode ini lebih banyak berkolaborasi dengan rekan-rekan lembaga lain, baik BEM lain di Unikarta maupun organisasi eksternal.
Dalam beberapa periode terakhir, mereka telah banyak membangun relasi dan komunikasi serta jalinan silaturahmi yang kuat dengan teman-teman dari kampus-kampus luar, termasuk di dalamnya adalah Universitas 17 Agustus (Untag), Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Universitas Widyagama (UWGM) hingga Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tenggarong.
Relasi inilah yang akan terus dipertahankan dan dijaganya. Hal ini juga berhubungan dengan pengembangan program kerja mereka yang akan berkaitan dengan pengembangan kreativitas dan inovasi. Sehingga bisa menjadi wadah untuk berkembang, bukan hanya di internal, tetapi juga berkreasi di eksternal.
Saat ini, ia bersama pengurus BEM akan lebih banyak menjalankan aktivitas ataupun kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan ide dan program yang kreatif dan inovatif. Untuk mendukung hal tersebut, langkah konkret yang akan dibawanya melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi program kerja dan kegiatan dengan konsep dan ide baru.
Inovasi inilah yang akan menjadi langkah awal sebab inovasi merupakan bentuk dari penyesuaian terhadap perkembangan zaman. Di era sekarang, tidak mungkin hanya menonton dan terus mengikuti hal-hal yang dilakukan dalam periode sebelumnya, namun diperlukan peningkatan diri dan kepengurusan.
Selain aktif di organisasi internal, Imam juga seorang kader dari organisasi eksternal kampus: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Langkahnya dalam memimpin lembaga ini pun mendapatkan banyak dukungan dari rekan-rekannya.
Jika ditanya mengenai tokoh yang menginspirasinya, Imam tidak bisa menyebutkan secara spesifik. Pasalnya, ada banyak tokoh luar biasa yang bisa menjadi inspirasi. Bahkan di sekelilingnya, diambil dari orang-orang di lingkungannya sampai saat ini banyak yang telah sukses meniti karir, termasuk keluarganya.
Hari ini, alumni banyak yang sukses, baik di lingkup pemerintahan maupun pengusaha, bahkan juga miniti karir di bidang seni. Imam melihat kesuksesan tersebut sebagai bagian yang terbentuk dan lahir dari ide-ide yang mereka dapatkan selama berorganisasi.
Menyambut hal tersebut, Imam menyebut BEM Febis dalam hal akademik akan mulai mengawal program pendidikan, termasuk kurikulum mata kuliah di fakultas. Juga pembaharuan sistem akademik di fakultas akan terus berada dalam pengawalan mereka, langkhnya yakni bersinergi bersama pihak fakultas untuk menciptakan inovasi. Menurutnya, setiap generasi membutuhkan inovasi sehingga tidak hanya stagnan dalam satu metode pembelajaran.
Selain itu, ia dan rekannya akan mulai mengaktifkan kegiatan-kegiatan yang bersifat non-akademik, seperti olahraga futsal, volly, dan badminton. Juga kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat.
Dalam mengelola SDM yang begitu banyak di Febis Unikarta, Imam tidak mengenyampingkan fakta bahwa diperlukan kerja keras untuk mengelola seluruh mahasiswa. Meskipun secara kuantitas, setiap kegiatan yang dibuat oleh Febis pasti akan ramai diikuti, namun di sisi lain kuantitas tidak menjamin kualitas. Massa tersebut harus mulai diimbangi dengan kualitas baik.
Selama periode kepengurusan ini, ia dan seluruh rekan-rekannya bisa terus bersatu dan bersinergi untuk sama-sama mengawal program maupun kegiatan yang dilaksanakan di internal maupun eksternal, baik yang dijalankan oleh BEM Universitas, BEM Fakultas, maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Ia menginginkan Kampus Ungu bisa menjadi kampus yang luar biasa; bukan kampus yang dianggap sebelah mata.
Imam berharap SDM di Unikarta bisa terus digali potensinya. Sebab, tidak semua kampus berkualitas tinggi menjamin seluruh mahasiswanya memiliki kualitas yang seimbang. (*)
Penulis: Hanna
Editor: Ufqil Mubin