BERITAALTERNATIF.COM – Menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) agaknya menjadi salah satu keputusan dan langkah terbesar yang diambil oleh Rizki.
Mahasiswa kelahiran Muara Wis dengan nama lengkap M. Rizki Akbar tersebut resmi mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin lembaga melalui keputusan yang diambil mahasiswa dalam musyawarah besar.
Masa Kecil dan Sekolah
Rizki menghabiskan seluruh masa kecil hingga remaja di kecamatan yang terkenal dengan sebutan desa di atas air. Ia lahir pada 5 April 2004 dari ibu bernama Arsiah dan ayah bernama Aswani.
Namun, dia hidup tanpa sosok ayah. Beliau telah menutup usia jauh lebih cepat dari yang bisa Rizki bayangkan. Pada masa ini, ia merasakan jika kehidupan begitu keras tanpa didikan dari sang tulang punggung keluarga tersebut.
Memasuki masa sekolah, ia menamatkan hampir seluruh jenjang pendidikannya di Muara Wis sebelum akhirnya merantau untuk menempuh pendidikan tinggi.
Semasa SD, ia bersekolah di SD Negeri 001 Muara Wis. Kemudian Rizki melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Muara Wis. Dia lulus pada tahun 2020. Selanjutnya, dia menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Muara Wis dan lulus pada 2022.
Rupanya, Rizki tidak terlalu tertarik dengan kegiatan akademik maupun non akademik di luar kewajibannya sebagai siswa. Usut punya usut, dia justru aktif dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) hingga berhasil sampai pada posisi ketua OSIS pada periode 2020-2021.
Sebuah jejak pengalaman yang wajar bagi seorang calon ketua lembaga di masa depan. Dalam masa kepemimpinannya ini, Rizki berhasil menorehkan sebuah prestasi yang sukses membawa nama baik sekolah.
Dia bersama pengurus lain berhasil menginisasi pelaksanaan turnamen futsal antar sekolah di beberapa kecamatan.
Keberhasilan inilah yang mengantarkan Rizki kelak sebagai salah satu bagian dari anggota bidang olahraga dan e-sport di kepengurusan BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).
Masa Kuliah dan Karir Organisasi
Berkuliah di Fisipol Unikarta, Rizki saat ini menginjak tahun ketiganya di semester 5. Fokusnya saat ini tidak lagi hanya di bidang akademik, tetapi juga menjadi pribadi yang baik untuk bisa memimpin, mengingat posisinya sebagai presiden BEM Fisipol Unikarta.
Di sisi lain, Rizki merasa bertanggung jawab untuk bisa menyelesaikan pendidikannya secepat mungkin, atau setidaknya, lulus tepat waktu. Ia ingin membuktikan kepada orang tuanya jika ia yang dulu tidak tertarik mengincar prestasi akademik mampu menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi hingga akhir dan mendapatkan gelar sarjana. Bukan hanya menjadi seorang pemimpin bijaksana, tetapi juga sosok anak yang membanggakan orang tuanya.
Dalam karir organisasinya di organisasi internal kampus, Rizki memulainya dengan mengemban tugas sebagai anggota bidang olahraga dan e-sport di kepengurusan BEM Fisipol Unikarta periode 2023-2024. Sebelum akhirnya ia mendapatkan amanah sebagai presiden di fakultas tersebut.
Dalam perjalanannya menjadi ketua lembaga yang baru sebentar, masalah-masalah di awal kepemimpinannya bisa terselesaikannya dan segala hal berjalan lancar.
Rizki menganggap ini sebagai langkah besar yang diambilnya. Sebab, ia selalu merasa tidak percaya diri dan ketakutan untuk beropini. Kendati demikian, dengan posisi yang telah didapatkannya, dia harus berorasi di depan banyak mahasiswa baru dan seluruh orang yang hadir pada kegiatan pengenalan lingkungan kampus tahun lalu.
Rizki menargetkan untuk menjadikan BEM Fisipol semakin dikenal dan bisa bersaing tak hanya di lingkungan Unikarta, tapi juga BEM lain di Indonesia.
Oleh karena itu, ia berencana membuat kegiatan besar yang bisa dikenal oleh banyak orang dan mengadakan banyak perubahan yang belum pernah dicapai oleh BEM Fisipol sebelumnya.
Selain organisasi internal, Rizki menghabiskan masa kuliahnya dengan bergabung di organisasi eksternal, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang saat ini menjabat di kepengurusan komisariat di bidang P3A. Di sinilah ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman dan relasi.
Pengalamannya dalam berorganisasi inilah yang membantunya belajar dinamika organisasi dan penyelesaian konflik, khususnya menyatukan berbagai pendapat dan menciptakan satu jalan keluar.
Ada satu pesan yang dia sampaikan untuk seluruh kepengurusan BEM di periodenya. Rizki menginginkan semua orang di kepengurusan organisasi tersebut untuk menyatukan komitmen dan menjadikan BEM Fisipol sebagai oraganisasi yang semakin banyak dikenal orang.
Ia menekankan agar pengurus tak menganggap BEM sebagai ajang mencari nama pribadi, namun BEM harus dijadikan sebagai tempat untuk belajar dan mencari pengalaman juga menambah relasi.
Rizki juga menekankan agar pengurus tetap menjaga solidaritas dan menghindari membawa masalah pribadi masuk ke dalam BEM, sebab itu adalah awal dari kehancuran organisasi di masa depan. (*)
Penulis: Hanna
Editor: Ufqil Mubin