BERITAALTERNATIF.COM – Salehuddin adalah Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2019-2024 yang saat ini duduk sebagai Anggota Komisi IV DPRD Kaltim.
Mantan Ketua DPRD Kukar ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pembentukan Perda dan Anggota Badan Musyawarah DPRD Kaltim.
Dia bertugas di Komisi IV bersama Akhmed Reza Fachlevi (Ketua), Puji Setyowati (Wakil Ketua), dan Eddy Sunardi Darmawan (Sekretaris).
Sementara anggota-anggotanya, selain Salehuddin, antara lain Abdul Kadir Tappa, Salehuddin, Ananda Emira Moeis, Sukmawati, Yenni Eviliana, Fitri Maisyaroh, dan Rusman Ya’qub.
Komisi tersebut membidangi kesejahteraan rakyat, yang meliputi ketenagakerjaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kepemudaan dan olahraga, agama, dan kebudayaan.
Selain itu, kesejahteraan sosial, kesehatan, keluarga berencana, pemberdayaan dan peranan wanita, transmigrasi, museum, cagar budaya dan kepariwisataan.
Pada Pemilu 2019, Salehuddin meraih 12.158 suara, tertinggi kedua setelah Muhammad Syahrun yang meraih 14.042 suara.
Selain dengan Syahrun, ia mewakili Dapil Kukar di DPRD Kaltim bersama Puji Hartadi, Muhammad Samsun, Ely Hartati Rasyid, Baharuddin Demmu, Sarkowi V. Zahry, Seno Aji, Akhmed Reza Fachlevi, Ali Hamdi, dan Rima Hartati.
Terkait pendidikan di Kukar, ia mengaku prihatin dengan kondisi SMAN 3 Unggulan Tenggarong Seberang.
Dari segi sarana dan prasarana, kondisi sekolah tersebut sangat memprihatinkan. Padahal, saat kewenangan pengaturan SMA/SMK berada di tangan Pemkab Kukar, gedung SMA tersebut cukup megah dan terurus dengan baik.
Kata dia, setelah kewenangan terhadap pengembangan SMA/SMK berada di tangan Pemprov Kaltim, SMAN 3 Unggulan Tenggarong Seberang nyaris tak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
“Pasca kewenangan itu di Pemprov, kasihan. Kondisinya amburadul,” katanya kepada beritaalternatif.com baru-baru ini.
Sekolah tersebut pernah menjadi “anak emas” Pemkab Kukar karena dimanjakan dengan berbagai sarana dan prasarana seperti gedung boarding school, balai pertemuan umum, dan ruang-ruang belajar mengajar yang sangat memadai.
“Saat saya jadi Ketua DPRD Kukar, itu kita bangun. Sekarang hampir tidak ada sentuhan yang maksimal,” ujarnya. (adv/um)