BERITAALTERNATIF.COM – Pada Pemilu 2019, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kaltim menempatkan 5 orang wakilnya di DPRD Kaltim, salah satunya Syafruddin.
Selain dia, PKB diwakili oleh Puji Hartadi, Jahidin, Sutomo Jabir dan Yenni Eviliana. Mereka ditempatkan di komisi-komisi yang berbeda di DPRD Kaltim.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Syafruddin merupakan Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Balikpapan. Ia terpilih setelah berhasil mengantongi 13.307 suara.
Dia mendapatkan suara terbanyak ketiga setelah Hasanuddin Mas’ud (19.959) dan Eddy Sunardi Darmawan (15.272).
Di periode pertama, laki-laki kelahiran Bima 15 Oktober 1977 tersebut terpilih dari Dapil Bontang, Kutai Timur, dan Kabupaten Berau.
Syafruddin duduk sebagai Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim. Komisi tersebut membidangi pembangunan, yang meliputi pekerjaan umum dan perencanaan pembangunan.
Kemudian, perhubungan, pertambangan dan energi sumber daya mineral dan migas, perumahan rakyat dan lingkungan hidup, serta penelitian dan pengembangan daerah.
Ia mengabadikan perjalanan kariernya dalam buku Bima di Timur Borneo, yang juga menceritakan masa kecil, pendidikan, latar belakang keluarga, hingga perjuangannya menggapai cita-citanya menjadi Anggota DPRD Kaltim.
Dilansir dari Tribun Kaltim pada Minggu (20/11/2022), ayah Syafruddin merupakan pedagang bawang, dan ibunya sehari-hari berjualan kue. Ditinggal wafat sang ibu sejak usia 6 tahun, kehidupan Syafruddin terbilang menyedihkan.
Ia tumbuh dengan kasih sayang tak lengkap, juga materi jauh dari kecukupan. Sejak kecil hingga dewasa, Syafruddin berkembang menjadi anak jalanan yang nakal.
Lambat memulai sekolah, kerap berkelahi, juga pernah mencuri buku tulis di pasar. Hidupnya keras. Diasuh sang nenek, Syafruddin tak pernah mendapat uang jajan.
Dia juga sudah mencari uang sejak kecil dengan mencari rumput atau kayu bakar, jualan es, membuka hutan, dan menanam padi. Uang yang dihasilkannya untuk memenuhi kebutuhan sekolah.
Begitulah sekilas kehidupan Syafruddin, Ketua DPW PKB Kaltim, yang dikisahkan dalam buku biografi Bima di Timur Borneo. Buku ini ditulis oleh Yustinus Sapto Hardjanto dan diluncurkan awal Juni 2020.
Sejatinya, banyak orang sukses lahir dari kesulitan. Kisah keberhasilan kerap berasal dari kepapaan, kegetiran, juga jalan berliku yang mengharu-biru. (adv/um)
Sumber Foto: Pusaran Media
