Search
Search
Close this search box.

PSSI bakal Usut Tuntas Laga PON yang Berujung Pemukulan Wasit 

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (PSSI)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bakal mengusut tuntas pertandingan sepak bola di PON Aceh-Sumut yang berujung pemukulan terhadap wasit.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengecam keras kontroversi di laga yang mempertemukan tim Aceh kontra Sulawesi Tengah (Sulteng) di perempat final yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh pada Sabtu (14/9/2024).

Sang wasit bernama Eko Agus Sugih Harto dinilai mengambil sejumlah keputusan kontroversial.

Advertisements

Puncaknya kontroversi tersebut saat memberikan dua tendangan penalti untuk tim Aceh beberapa menit sebelum laga usai.

Keputusan wasit itu pun direspons pemain Sulteng dengan aksi pemukulan hingga wasit terkapar dan dilarikan dengan ambulans.

PSSI menegaskan bahwa sanksi yang berat mengancam pemain dan wasit yang terlibat dalam peristiwa itu.

“Memalukan, sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat,” tutur dia seperti dilansir Antara pada Selasa (17/9/2024).

Pihaknya akan melakukan investigasi mendalam dimulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan.

Di samping itu, lanjut dia, reaksi yang sangat tidak sportif dari sang pemain juga dipastikan mendapatkan sanksi terberat.

“Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat,” ucap Erick.

Larangan seumur hidup pun mengancam wasit serta pihak-pihak lain bila terbukti mengatur hasil laga.

Akan tetapi, kata Erick, tidak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan.

“Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu,” bebernya.

Ia menilai peristiwa tersebut mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia yang mulai menunjukkan titik cerah.

Demi muruah dan untuk mencegah peristiwa serupa terulang, Erick menjamin hukuman yang diberikan menjadi salah satu hukuman paling berat.

“Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentolerir sedikit pun praktik di luar fair play,” tegas dia. (*)

Editor: M. As’ari

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT