BERITAALTERNATIF.COM – Kasus dugaan penipuan yang dilakukan oknum Travel Naila Syafaah yang mengakibatkan ratusan jemaah umrah asal Kaltim dan Kalsel terlantar di Jakarta menuai kecaman dari berbagai pihak.
Perwakilan ratusan jemaah umrah tersebut, Habib Fathur Bahasyim menegaskan, kasus ini bermula dari ulah oknum pucuk pimpinan Travel Naila Syafaah.
Sebelumnya, oknum tersebut diduga melakukan hal serupa dengan modus yang sama. “Hanya saja nama perusahaannya beda. Dalam kasus ini, dia membuat travel baru dengan nama yang baru juga,” ungkap Habib Fathur kepada beritaalternatif.com pada Rabu (5/10/2022).
Ulah oknum di Travel Naila Syafaah ini, sambung dia, telah mencoreng nama perusahaan tersebut, sehingga mengakibatkan para pekerja di Naila Syafaah ikut tercoreng.
Dia menegaskan bahwa dirinya bukanlah bagian dari Naila Syafaah. Sebagai tokoh yang memiliki latar belakang dengan nama keluarga besar, ia hanya dijadikan brand ambassador atau seseorang yang mempromosikan jasa umrah Naila Syafaah kepada umat Islam di Indonesia.
Sejauh ini, lanjut Habib Fathur, para jemaah dari Kaltim dan Kalsel pun tidak pernah mengaitkan kasus ini dengan dirinya. “Mereka bahkan bersyukur bahwa kebetulan ulun (saya) ada di rombongan tersebut dan segera mengambil tindakan untuk menyuarakan kasus ini ke media maupun pemerintah daerah,” ujarnya.
Atas usahanya, Pemprov Kaltim, Pemprov Kalsel, dan perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) dari dua provinsi tersebut pun memberikan bantuan kepada para jemaah yang kini diungsikan ke Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.
“Pemprov Kaltim, Pemprov Kalsel, dan Kemenag sangat luar biasa. Mereka langsung merespons dengan positif,” sebutnya.
Habib Fathur menegaskan bahwa kasus yang menimpa 270 orang jemaah asal Kaltim dan Kalsel ini akan menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Muslim Indonesia yang hendak menunaikan ibadah umrah.
“Insyaallah kita akan lebih jeli untuk melihat travel umrah yang akan diikuti. Jadi, harus benar-benar jeli dan dicek dengan baik apakah dokumen itu sudah keluar atau jelas, baik itu visa, tiket, hotel, catering, dan semuanya. Jemaah umrah wajib untuk mengecek itu. Hal ini bisa dicek di Kemenag provinsi maupun kabupaten/kota,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Pahlevi menanggapi kasus ratusan jemaah umrah asal Kaltim dan Kalsel yang tak kunjung diberangkatkan Travel Naila Syafaah ke Arab Saudi.
Dia mengaku telah berkomunikasi dengan Kemenag Kaltim dan Pemprov Kaltim agar memberikan bantuan kepada para jemaah tersebut.
“Hasil komunikasi saya dengan Kemenag Kaltim tadi, dari Kemenag Kaltim sudah mengirim utusan ke Jakarta untuk memfasilitasi jemaah dari Kaltim,” ungkapnya, Selasa (4/10/2022) sore.
Saat ini, para jemaah tersebut sedang menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Mereka berjumlah 270 orang. Sebanyak 30 orang di antaranya berasal dari Kaltim.
Reza mengungkapkan bahwa Kemenag Kaltim telah bersurat kepada Pemprov untuk agar memberikan bantuan konsumsi kepada para jemaah umrah yang berasal dari Kaltim.
“Kabarnya akan segera didisposisi oleh Wakil Gubernur Kaltim untuk pemberian bantuannya, termasuk juga untuk tempat tinggal dan makan mereka selama di Jakarta,” jelasnya.
Dia juga mendorong Pemprov Kaltim untuk mengusahakan agar para jemaah umrah dari Kaltim diberikan bantuan pemulangan ke rumah mereka masing-masing.
“Kalau memang Pemprov Kaltim ada anggarannya, mereka perlu dibantu untuk pulang,” imbuhnya. (um)