BERITAALTERNATIF.COM – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar Muslik menanggapi fenomena ikan mati secara mendadak di Kecamatan Muara Muntai.
Ia menyebutkan bahwa 50 ton ikan toman yang dibudidaya warga mati secara mendadak. Sejauh ini, penyebabnya belum diketahui.
Dia mengaku akan berkoordinasi dengan DKP Provinsi Kaltim untuk menggali penyebab fenomena tersebut.
Muslik juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari tahu sebab kematian ikan toman di Muara Muntai.
Cuaca ekstrem dan transisi dari musim kemarau ke musim hujan, lanjut dia, diduga sebagai salah satu penyebab ikan toman mati secara massal.
“Perubahan cuaca yang ekstrem dan akut bisa menjadi salah satu faktor kematian ikan atau bisa karena virus,” ucapnya.
Kata Muslik, perubahan air secara mendadak dapat menyebabkan ikan-ikan itu mati. Penyebab lain bisa disebabkan oleh virus.
“Kita perlu mengetahui lebih jauh apa yang menyebabkan budi daya ikan toman ini mati,” ujarnya.
Untuk mengetahui penyebab kematian ikan, lanjut dia, pihaknya memerlukan uji sampel untuk mengetahui kualitas air.
Langkah selanjutnya, ungkap Muslik, air harus dikarantina terlebih dahulu sehingga para pembudidaya tak diperbolehkan untuk membudidaya ikan.
“Saat ini kita lihat kualitas air dan dikarantinakan lebih dulu, karena ini masih cuaca ekstrem,” ujarnya.
Kata dia, DKP Kukar akan melakukan uji sampel di laboratorium provinsi untuk mengetahui pH air. “Kita upayakan dengan provinsi segera,” ucapnya.
Ia menerangkan, Pemkab Kukar belum bisa memberikan jaminan dan ganti rugi kepada para pembudidaya ikan yang mengalami kerugian ratusan juta tersebut.
Namun, Muslik berjanji akan segera mengambil langkah cepat. “Tentunya kami harus cepat merespons ini karena menyangkut kerugian pembudidaya,” jelasnya. (lt/fb)