BERITAALTERNATIF.COM – Mega Mall Bekasi menjadi tempat berkumpul lebih kurang 3.000 jemaah dari seluruh wilayah Jabodetabek pada Rabu (17/7/2024).
Jemaah tersebut berkumpul untuk mengikuti acara yang sangat istimewa dengan tema Asyura Imam Husain as: Sumber Spirit Kemerdekaan RI dan Perjuangan Palestina Melawan Kezaliman Zionis.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Komunikasi Ahlulbait (LKAB) atas izin dari kepolisian dan Kementerian Agama RI.
Mereka memperingati Haul Cucunda Rasul saw, Asyura Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib as.
Acara ini berjalan lancar sesuai rencana panitia. Haul diselenggarakan mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB ini berlangsung tanpa kendala apa pun.
Diketahui, peringatan Asyura adalah ritual keagamaan yang telah menjadi bagian penting dari sejarah Islam.
Acara ini bertujuan untuk menghubungkan keimanan dan kecintaan umat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya yang telah memberikan pendidikan, pengajaran, bimbingan, dan tuntunan kepada umat manusia agar memilih jalan keselamatan melalui agama Islam.
“Peringatan Asyura mengingatkan kita pada pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan oleh Imam Husain dan keluarganya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan,” ujar Ketua Steering Committee, Ustadz Ahmad Hidayat.
“Ini adalah momentum bagi kita untuk merenungkan nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan dalam menjalankan agama Islam,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa 10 Muharram adalah hari yang sangat penting dalam sejarah Islam karena pada hari ini, cucu Nabi Muhammad saw, Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib, putra dari Fatimah Az-Zahra as, dibantai di Karbala oleh orang-orang yang zalim.
Peristiwa ini disebutnya terus dikenang oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai pengingat akan pengorbanan dan perjuangan dalam mengemban risalah dakwah Islam.
Ustadz Hidayat menjelaskan, peringatan Asyura yang diadakan tahun ini bertujuan untuk mengingatkan umat Muslim atas pengorbanan dan perjuangan dalam menjalankan agama.
Kata dia, tema Asyura Imam Husain as: Sumber Spirit Kemerdekaan RI dan Perjuangan Palestina Melawan Kezaliman Zionis dipilih untuk menjawab tantangan yang dihadapi umat beragama di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Ia menyebut para pejuang kemerdekaan Indonesia, seperti Pangeran Diponegoro, sering mengambil inspirasi dari perjuangan Imam Husain. Bung Karno juga menyebutkan bahwa Karbala menjadi inspirasi bagi perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Selain itu, lanjut Ustadz Hidayat, tema ini relevan dengan perjuangan rakyat Palestina yang terus melawan kezaliman Zionis.
“Islam mengajarkan penolakan terhadap penjajahan, intimidasi, dan pembantaian,” terangnya.
Dia menerangkan bahwa ajaran Islam sejalan dengan konstitusi Indonesia, UUD 1945, yang menegaskan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Karena itu, ia menjelaskan, pemerintah Indonesia secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. “Presiden Jokowi melalui Menteri Luar Negerinya terus memperjuangkan solusi atas konflik penjajahan Zionis terhadap Palestina,” ungkapnya.
Ustadz Hidayat mengungkapkan bahwa majelis zikir ini menampilkan berbagai acara seperti santunan untuk anak yatim, sambutan ketua panitia, pembacaan tahlil, ceramah hikmah Asyura yang disampaikan Ustadz Muhammad bin Alwi, dan diakhiri dengan doa.
Selain itu, acara ini menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi peserta dan booth Barisan Aliansi Resistensi Al-Aqsha (BARAQ) yang menampilkan berbagai pernak-pernik perjuangan rakyat Palestina serta dorongan untuk membela Palestina.
Ada juga mawkib, yaitu stand yang memberikan para peziarah berbagai layanan gratis, termasuk makanan dan minuman.
“Dalam peringatan Arbain atau 40 hari syahidnya Imam Husain di Karbala, mawkib ini berjajar sepanjang jalan ratusan kilometer menuju makam Imam Husain untuk melayani para peziarah,” jelasnya.
Ustadz Hidayat berharap peringatan Asyura tahun ini memberikan pesan kepada umat Muslim di Indonesia bahwa Islam telah ditegakkan oleh Nabi Muhammad saw, keluarganya, dan para sahabatnya hingga sampai ke Indonesia.
Peringatan musibah syahadah yang menimpa Imam Husain diharapkannya mendorong rakyat Indonesia mengambil pelajaran untuk mendukung dan menghidupkan ajaran agama secara otentik.
“Dengan mengenang pengorbanan Imam Husain, kita berharap dapat memperkuat semangat kebersamaan dan perjuangan dalam menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.
“Acara ini juga menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah islamiyah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keadilan dan kemanusiaan,” lanjutnya.
Dia menyimpulan bahwa majelis 10 Muharram ini terbuka untuk umum dan menjadi momentum penting bagi masyarakat Jabodetabek dan sekitarnya untuk merenungkan kembali nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan dalam mencapai keadilan dan kemerdekaan. (*)
Editor: Ufqil Mubin