Search
Search
Close this search box.

Tahun 2022: Metaverse, Kecerdasan Buatan, Rumah Pintar, hingga Jaringan 5G

Listen to this article

Jakarta, beritaalternatif.com – Perkembangan teknologi akan terus bergulir tanpa henti. Pada tahun yang akan datang, berbagai tren baru akan bermunculan, termasuk berbagai evolusi dari inovasi yang sudah mulai hadir pada tahun ini.

Penerapan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT) diperkirakan akan kian meluas di berbagai bidang kehidupan. Diyakini, penggunaan sejumlah perangkat yang menerapkan AI dan IoT juga akan terus mengalami peningkatan pada 2022.

Dikutip dari Forbes, Rabu (15/12/2021), terdapat tujuh tren teknologi yang penerapannya akan kian masif pada tahun 2022, yaitu:

Advertisements

Perangkat yang Kian Cerdas

Tahun depan, sejumlah perangkat rumah tangga cerdas tak hanya akan terhubung dengan gawai. Sebab, penerapan teknologi Machine Learning (ML) akan terus diperluas. Dengan begitu, sejumlah perangkat bisa hadir dengan layanan yang lebih personal sesuai dengan karakter dari masing-masing pengguna.

Contohnya, smart TV juga akan bisa menyesuaikan karakter pencahayaan layar sesuai dengan kondisi cahaya di dalam ruangan. 

Robot Rumah Tangga

Saat ini, telah terdapat beberapa robot single-purpose yang mulai marak digunakan. Di antaranya, robotic vacuum cleaners. Tahun depan, kemampuan robot rumah tangga pun akan kian luas. Artinya, satu buah robot bisa mengerjakan sejumlah tugas rumah tangga sekaligus.

Salah satu perusahaan yang telah bersiap untuk menghadirkan general-purpose home robot adalah Amazon. Melalui produk bernama Astra, para pengguna bisa memiliki tenaga keamanan di rumah, sekaligus menyajikan sejumlah tayangan hiburan.

VR atau AR dengan Internet of Senses

Tahun depan, penggunaan Virtual Reality Environments (VR) dan Augmented Reality (AR) akan makin luas. Bahkan, kehadirannya bisa makin imersif berkat penerapan internet of senses.

Dalam konsep internet of senses, memungkinkan pengguna tak hanya dimanjakan oleh gambar dan suara yang nyata, tapi juga bisa merasakan sentuhan, rasa dan aroma. Sebagai penunjang, fitur ini akan dilengkapi dengan hapticsuit yang bisa membuat pengguna benar-benar merasakan sentuhan. 

Metaverse

Penerapan metaverse atau meta semesta dalam dunia teknologi membuat pengguna bisa menikmati interaksi dalam dunia maya secara bersama-sama dalam skala besar. Sejumlah perusahaan seperti Facebook, Nvidia, dan Microsoft telah menyusun pengembangan metaverse untuk menciptakan lingkungan daring yang imersif.

Pengenalan konsep metaverse secara luas juga menawarkan kemudahan dalam bekerja, bersosialisasi, dan bermain di dunia virtual yang baru. Dengan teknologi ini, jutaan masyarakat bisa terlibat sekaligus dalam satu aktivitas tertentu, seperti konser musik atau dalam gim daring.

Dikutip dari Tech Radar, Bill Gates menyinggung soal metaverse yang akan merevolusi masa depan pekerjaan. Di masa depan, menurut dia, perusahaan akan lebih fleksibel pada karyawannya untuk bekerja dari jarak jauh. Termasuk tidak lagi mewajibkan konsep bekerja dari kantor.

“Perubahan itu hanya akan meningkat pada tahun mendatang. Dalam dua atau tiga tahun ke depan, saya memperkirakan sebagian besar meeting virtual pindah dari grid gambar 2D ke metaverse atau ruang 3D dengan avatar digital,” ungkapnya.

Jaringan 5G

Tahun depan, 5G akan mulai menjadi jaringan standar dalam berbagai wilayah. Penerapan jaringan ini pun membuat sejumlah perangkat bisa hadir kian ringkas tapi tetap mampu menyajikan video dan kemampuan akses berkecepatan tinggi.

Ada berbagai ekspektasi yang mewarnai kehadiran layanan 5G di Tanah Air. Salah satu kemampuan yang pasti dari jaringan ini adalah kemampuannya untuk memberikan lebih banyak kapasitas dalam jaringan.

Termasuk lebih banyak “ruang” dalam jaringan untuk digunakan. Head of Network Solution Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal menjelaskan, kemampuan ini berarti ada lebih banyak ruang bagi semua orang dan perangkat pun akan mendapatkan kecepatan data yang lebih tinggi.

“Sederhananya, teknologi 5G memungkinkan lebih banyak perangkat untuk terhubung sekaligus. Generasi jaringan seluler sebelumnya seperti 3G dan 4G mengalami kesulitan dalam memberikan performa konsisten apabila terhubung pada terlalu banyak gawai di tempat yang bersamaan,” ujarnya.

Menurut Ronni, manfaat penuh dari 5G hanya dapat diraih dengan pembentukan ekosistem yang kuat. Ketersediaan spektrum adalah kunci untuk penyebaran kecepatan.

Rumah Pintar

Penerapan konsep rumah pintar juga akan makin masif dikembang kan. Mengingat, kian banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari perangkat yang bisa terhubung dan saling berkomunikasi dengan perangkat lainnya.

Diperkirakan, tahun depan, sebuah rumah modern rata-rata akan menerapkan 500 perangkat pintar. Penerapannya pun akan semakin mudah lewat adanya kolaborasi antara Apple, Google, dan Amazon. Dengan kolaborasi ini, maka penggunaan berbagai perangkat yang terkoneksi juga bisa lebih fleksibel. 

NFT, Blockchain, dan Digital Twins

Ekosistem non-fungible token, blockchain, dan digital twins diyakini juga akan kian digemari dan ini akan mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan teknologi. Penerapannya pun akan memengaruhi industri consumer products secara masif.

Apalagi, sejumlah jenama seperti Sony, Asics, dan Coca-Cola juga telah mengisyaratkan niat untuk menjadi bagian dari NFT. Artinya, masyarakat akan makin akrab dengan barang dan layanan digital yang dirancang untuk melengkapi dan menambah produk fisik.

Adopsi Automasi

Kekhawatiran bahwa automasi akan menggantikan tenaga kerja manusia, diperkirakan pada akhirnya akan lenyap pada masa mendatang. Senior Vice President of Technology Stra tegy and Experience, Kofax, Adam Field mengatakan, automasi kini dipandang melalui perspektif baru saat perekonomian global yang tengah berjuang untuk bangkit dari pandemi.

“Banyak pula perusahaan yang mulai berupaya mempertangguh diri agar dapat kembali stabil dan bertumbuh,” ujarnya dalam keterangan pers.

Menurut dia, model kerja jarak jauh dan hibrida juga akan terus diterapkan. Tren ini akan menimbulkan hambatan-hambatan baru dalam hal efisiensi, kolaborasi, dan keamanan data. 

Untuk tahun 2022, Adam menyampaikan, sudah saatnya perusahaan memastikan seberapa lincah perusahaan menyempurnakan model dan alur kerja operasionalnya. Hal ini akan berujung pula pada pemulihan dan pertumbuhan pada 2022 dan seterusnya.

Teknologi Hijau

Ancaman pemanasan global membuat masyarakat perlu menaruh perhatian lebih terhadap lingkungan. Hal ini pun ditunjang oleh kehadiran sejumlah produk yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

Produk daur ulang lewat penerapan prinsip repairing dan reusing juga bisa berperan untuk mewujudkan pengembangan teknologi yang berkelanjutan. Kalau pun produk itu harus dibuat dari material yang benar-benar baru, material yang digunakan pun harus dari bahan yang ramah lingkungan untuk menekan dampak negatif bagi ekosistem.

Beberapa bahan baku yang kemungkinan akan mulai marak digunakan di antaranya adalah material low-carbon dan biodegradable. (republika)

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT