Kukar, beritaalternatif.com – Anggota DPRD Kukar dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kukar Sa’bir pada Jumat (19/11/2021) siang menyerahkan bantuan benur udang windu kepada para petambak ikan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir, Kecamatan Muara Jawa, dan Kelurahan Muara Sembilang, Kecamatan Samboja.
Bantuan itu diserahkan kepada empat kelompok pembudidaya ikan. Mereka menerima bantuan berupa benur udang yang berasal dari aspirasi Sa’bir senilai Rp 400 juta di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kukar 2021.
Tiga kelompok berasal Muara Jawa Pesisir dan satu kelompok lainnya dari Muara Sembilang. Kata Sa’bir, secara keseluruhan bantuan yang diserahkan sebanyak 2,4 juta bibit. Artinya, setiap kelompok menerima 600 ribu bibit benur.
“Bantuan ini atas usulan petambak kita. Saya yang memperjuangkannya di APBD Perubahan 2021,” ungkap Sa’bir kepada beritaalternatif.com pada Rabu siang.
Empat kelompok tersebut berasal dari kelompok binaannya. Di wilayah pesisir, ia membina 15 kelompok petambak. Namun, tahun ini hanya empat kelompok yang mendapatkan bantuan.
Tahun ini, kata dia, anggaran untuk para petambak terbatas. Sehingga ia kembali memperjuangkannya di APBD 2022. Karena itu, 11 kelompok lainnya akan menerima bantuan tahun depan.
“Nanti di APBD Murni akan saya anggarkan lagi,” ucapnya.
Permohonan bantuan tersebut telah lama diajukan kelompok pembudidaya ikan di dua kecamatan tersebut. Sehingga saat mereka mendapatkan bantuan benur udang dari Sa’bir, para petambak mengaku sangat bersyukur.
“Ini merupakan suatu terobosan karena mereka mudah berkomunikasi dengan saya. Karena memang sebelum saya jadi anggota dewan, saya berprofesi sebagai petani. Jadi, saya tahu betul kebutuhan mereka,” katanya.
Politisi NasDem ini mengaku akan terus memperjuangkan aspirasi para petambak ikan di Muara Jawa, Samboja, dan Sangasanga. Ia menyebutkan, saat ini pembudidaya ikan masih membutuhkan bantuan bibit, pupuk, pakan, perbaikan pematang dan pintu air.
Ia berharap, dengan adanya bantuan tersebut, ke depan para petambak lebih produktif dan profesional sehingga hasil tambak mereka meningkat dibandingkan tahun ini.
“Mudah-mudahan petambak-petambak kita bisa lebih sejahtera, lebih profesional, karena memang ini merupakan salah satu sumber usaha di pesisir yang perlu dipertahankan,” imbuhnya.
Kata Sa’bir, budi daya ikan di pesisir harus terus ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Sektor perikanan diharapkan dapat menjadi pilihan utama dibandingkan sektor migas dan batu bara.
“Tambak ini harus kita pertahankan sampai tujuh turunan. Karena memang sektor yang terbarukan. Artinya, pekerjaan itu tidak akan habis,” ucapnya.
“Kalau migas dan batu bara kan terus dikuras. Suatu saat akan habis. Saya pribadi punya prinsip dan pandangan, usaha tambak di pesisir harus kita idolakan. Karena itu pengganti PAD kita ke depan yang bisa kita andalkan,” lanjutnya.
Sa’bir berharap, sektor perikanan, khususnya tambak ikan, dapat menjadi sumber PAD Kukar. Sektor ini tergolong menjanjikan bagi masa depan perekonomian Kukar.
Apalagi udang windu bernilai ekspor. Dia pun mendorong Pemkab Kukar menjadikan daerah ini sebagai kabupaten yang mengembangkan komoditas yang bernilai ekspor tersebut.
“Memang udang windu itu bernilai ekspor. Bisa diekspor ke Jepang, Taiwan, dan Amerika,” pungkas Sa’bir. (adv)