BERITAALTERNATIF.COM – Anggota DPRD Kaltim Salehuddin pernah meremendasikan pendirian SMK dengan sistem terpadu di perbatasan Kecamatan Muara Muntai dan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara.
Gagasan pendirian sekolah dengan sistem terpadu tersebut muncul karena dia melihat potensi kedua kecamatan yang cukup besar di sektor peternakan. Namun, usulan itu urung terwujud karena terhambat masalah lahan.
“Potensi peternakannya luar biasa, dan itu existing sudah. Kenapa tidak dibuka SMK-nya? Kalau perlu boarding school,” jelasnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Alternatif Talks pada Jumat (8/11/2024).
Meski kontribusi pertambangan minyak dan gas bumi terbilang dominan dalam memberikan pemasukan signifikan bagi pendapatan daerah Kaltim, namun ketergantungan yang berlebihan pada dua sektor tersebut akan berbahaya bagi neraca keuangan daerah di masa depan.
Pasalanya, sambung Saleh, minyak dan gas bumi tergolong dalam kategori sumber daya yang besifat terbatas yang sewaktu-waktu akan habis apabila dieksploitasi secara berlebihan.
Oleh sebab itu, ia menyarankan pemerintah daerah merumuskan opsi lain untuk menggeser orientasi tersebut ke sektor sumber daya alam yang dapat diperbarui. Hal itu dapat dimulai dengan melibatkan sektor pendidikan.
Menurutnya, mendorong minat peserta didik untuk konsen pada bidang yang berkaitan dengan SDA yang terbarukan seperti perikanan, pertanian, dan peternakan menjadi awal yang baik untuk menggeser orientasi pemasukan daerah pada sektor pertambangan.
“Lima sepuluh tahun kan selesai, tapi bagaimana kita mendiversifikasi sumber daya alam yang bisa terbarui itu lewat jalur pendidikan, kemudian kita siapkan balai sertifikat nasionalnya untuk kompetensi,” pungkasnya. (adv)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin