BERITAALTERNATIF.COM – Ketua Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kutai Kartanegara (HMI) Sultan Alif Fiktiah menyampaikan sejumlah saran kepada para pemuda saat menyambut Pilkada Kukar 2024.
Alif menyebut isu Pilkada merupakan topik sensitif yang seringkali memunculkan pergolakan dan perpecahan antar-masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.
Demi menghindari hal tersebut terjadi di Kukar, dia mengungkapkan, terdapat rambu-rambu yang mesti ditaati oleh para pemuda sebagai pedoman dalam menyikapi beragam persoalan guna meredam setiap potensi konflik yang bermuara pada perpecahan dan disintegrasi di kalangan masyarakat.
Agar suasana Pilkada tetap berjalan aman dan kondusif, ia mengimbau generasi muda Kukar untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dalam merespons polemik yang berasal dari para paslon beserta tim sukses mereka.
Sebab, bisa jadi polemik tersebut merupakan strategi politik yang sengaja diciptakan oleh salah satu kubu pendukung guna menjatuhkan serta memojokkan paslon lain.
Karena itu, dalam menanggapi isu-isu Pilkada 2024, Alif menyarankan para pemuda untuk bersikap netral dan obyektif dalam merespons setiap situasi dan kondisi, serta tidak gegabah dalam menilai dan menghakimi setiap langkah dan pernyataan yang dilontarkan setiap pendukung paslon.
“Saya mengajak para pemuda menjadi pilar demokrasi itu sendiri; menjadi orang-orang yang menjaga keseimbangan antar-masyarakat. Bukan sebagai bagian pihak terprovokasi maupun terpancing tentang hal apa pun itu, khususnya terkait Pilkada tahun ini,” ucapnya kepada awak media Berita Alternatif pada Selasa (8/10/2024).
Dia berharap pemuda menjadi pelopor dalam menjaga dan mengawal pemilu agar berjalan sebagaimana mestinya.
Ia menyebut langkah tersebut dapat dimulai dengan tekad para pemuda di Kukar agar tidak takut dalam melaporkan setiap dugaan pelanggaran kepada pihak penyelenggara pemilu.
“Karena kita semua punya hak untuk melaporkan jika terjadi dugaan pelanggaran Pilkada. Hal itu sudah terfasilitasi dan dijamin haknya. Jadi, itu langkah konkret dan paling mudah untuk berkontribusi pada Pilkada kali ini. Kita mulai dari hal kecil,” terangnya.
Sebelum menentukan pilihan, Alif berharap besar kepada para pemuda untuk menyeleksi dan mengkaji secara mendalam kualitas calon bupati dan wakil bupati.
Paramater dalam mengukur kualitas calon pemimpin, sambungnya, dapat dinilai dari gagasan dan visi misi, rekam jejak, serta pandangan moral dari masing-masing kandidat.
Dalam Pilkada tahun ini, lanjut dia, keberpihakan kaum pemuda berperan penting dalam menentukan kandidat mana yang bakal terpilih. Sebab, pada dasarnya mayoritas pemilih berasal dari golongan pemuda.
Untuk mengantisipsi kesalahan dalam memilih pemimpin, Alif menyarankan para pemuda, khususnya mahasiswa, untuk bersikap hati-hati serta kritis sebelum menetapkan pilihan mereka kepada salah satu kandidat yang tertera pada kertas suara.
Apabila sikap tersebut diterapkan di benak masing-masing mahasiswa, dia menjamin hal tersebut dapat berkontribusi dalam mengkualifikasi sesosok pemimpin terbaik dan ideal dari ketiga paslon tersebut, khsusnya para pemimpin yang peka dan peduli terhadap nasib para pemuda.
Guna menjembatani antara kepentingan, keinginan serta harapan para pemuda ke masing-masing paslon, ia mengajak para mahasiswa Unikarta dari berbagai jurusan untuk berdialog serta menyampaikan aspirasi mereka dalam agenda diskusi BEM Unikarta yang bertajuk Pemimpin Ideal dalam Perspektif Pemuda, yang bakal dilaksanakan dalam waktu dekat.
Kesimpulan dari hasil diskusi tersebut, sambung dia, akan disampaikan secara terbuka dalam agenda diskusi publik yang diselenggarakan BEM Unikarta dan HMI Cabang Kukar pada 21 Oktober 2024.
Selain menyampaikan keluhan serta masukan yang strategis, diskusi tersebut juga bertujuan untuk merekatkan sekaligus menyatukan pandangan antar-para pemuda tentang kriteria-kriteria pemimpin yang layak dan sesuai untuk memimpin Kukar selama 5 tahun ke depan. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin