BERITAALTERNATIF.COM – Anggota Komisi III DPRD Kukar Saparuddin Pabonglean mendukung rencana pembangunan masjid SMAN 2 Tenggarong.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri rapat dengar pendapat di Ruang Banmus DPRD Kukar, Selasa (29/8/2023).
Anggota dewan dari Partai Keadilan Sejahtera ini mengaku sudah memasukkan pokok pikiran sebanyak dua kali untuk pembangunan masjid tersebut.
“Tahun 2020 saya masukkan lagi dengan menghilangkan nama SMA 2 dengan harapan bisa dibantu tapi gagal karena regulasi,” ungkapnya.
Pembangunan masjid tersebut terhalang lantaran peraturan pemerintah yang mengatur bahwa Pemkab Kukar hanya dapat membangun sebuah masjid di satu kecamatan.
Saparuddin mengaku sudah berkoordinasi dengan Kesra agar membantu pembangunan masjid SMAN 2 Tenggarong melalui bantuan keuangan.
Selain itu, Komisi III DPRD Kukar melibatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kukar untuk berkontribusi dalam pembangunan masjid SMAN 2 Tenggarong.
“Saya kira ini jalan yang paling tepat dan memungkinkan untuk bisa kita lakukan pembangunan. Yang penting ada komitmen dan dukungan dari pemerintah dan DPRD,” ujarnya.
Ia juga mendorong Pemkab Kukar membangun masjid dengan menggunakan anggaran dari APBD Kukar. Apalagi, sebut dia, APBD-P Kukar tahun 2023 sangat besar.
Penggunaan anggaran daerah dalam pembangunan masjid tersebut diharapkannya dapat meningkatkan serapan anggaran di APBD-P 2023 sehingga mengurangi Silpa. “Mumpung APBD kita besar,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa APBD-P Kukar tahun ini mencapai Rp 11,8 triliun. Anggarannya akan meningkat pada tahun 2024 hingga mencapai Rp 12,4 triliun.
“Ini kalau kita serius untuk mengurus melalui komitmen bersama maka jadi itu masjid,” ucapnya.
Pembangunan masjid SMAN 2 Tenggarong, lanjut dia, harus didukung oleh semua pihak. Pasalnya, masjid tersebut dapat digunakan untuk membangun karakter para peserta didik.
Karena itu, menurut Saparuddin, aturan apa pun tak boleh menghambat pembangunan masjid SMAN 2 Tenggarong.
“Saya miris aturan dibuat terlalu ribet. Bagaimana kita bisa mencetak SDM yang berkarakter dan beriman kalau bangun masjid saja dipersulit regulasi,” pungkasnya. (rh/fb)