BERITAALTERNATIF.COM – Sumber daya manusia yang bertugas dalam penanganan bencana di bawah naungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar dinilai sudah mumpuni.
Kepala BPBD Kukar Fida Hurasani mengungkapkan bahwa personel lembaga tersebut telah mengikuti berbagai pelatihan di Surabaya, Bandung, dan Jakarta.
Personel BPBD, sambung dia, harus selalu bersiap-siaga setiap hari. Pasalnya, kemunculan dan keberadaan bencana tak dapat ditebak.
Dalam hal peran dan fungsi, Fida menjelaskan bahwa pegawai BPBD Kukar berbeda dengan Satpol PP Kukar. Sebab, tingkat kesiapannya harus melebihi rata-rata petugas di lembaga seperti Satpol PP.
“Karena bencana itu tidak memandang piket. Bencana itu memandang kesiapsiagaan. Siapa yang siap, dia yang bisa meminimalkan korban jiwa dan kerugian,” katanya baru-baru ini kepada beritaalternatif.com.
Para pegawai BPBD tak bisa menunda pekerjaan mereka. Sementara personel Satpol PP dapat menundanya.
Fida mencontohkan dalam kegiatan penertiban. Satpol PP dapat menundanya sehari bahkan satu pekan. “Tapi bencana, siapa yang bisa menunda?” ucapnya.
Mantan Kepala Satpol PP Kukar ini mengatakan, personel BPBD mesti ditingkatkan lagi kesiapsiagaan dan kedisiplinan mereka.
Pembentukan disiplin, sambung dia, memang tidak mudah. Anggota TNI dan Polri saja membutuhkan waktu tujuh bulan untuk membangun kedisiplinan.
“Setelah tujuh bulan, baru mereka mendapatkan disiplin yang baik,” terangnya.
Dalam membangun sikap disiplin, kata Fida, dibutuhkan waktu dan biaya yang tak sedikit. Anggota TNI dan Polri harus dibiayai seluruh kehidupan mereka selama pembentukan sikap hidup tersebut.
“Misalnya memberi makan, menyiapkan seragam, baru terbentuk disiplin,” katanya. (adv/um)