BERITAALTERNATIF.COM – Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud menyatakan negaranya berusaha mencari cara untuk berdialog dengan Iran karena dialog adalah cara terbaik untuk menyelesaikan perselisihan.
Dalam pidato pada sesi Forum Ekonomi Dunia di Davos, Selasa (17/1/2023), Faisal menjelaskan bahwa keputusan Saudi dan negara-negara Teluk lainnya untuk fokus pada ekonomi dan pembangunan mereka sendiri merupakan sinyal kuat bagi Iran dan lainnya di kawasan bahwa ada jalan lain menuju kemakmuran bersama.
Saudi dan Iran telah lama terlibat persaingan pengaruh di Timur Tengah dalam berbagai peristiwa seperti konflik di Yaman, Suriah, dan Lebanon.
Riyadh dan Teheran memutuskan hubungan pada tahun 2016, namun para pejabat dari kedua negara telah mengadakan lima putaran pembicaraan langsung yang dimediasi oleh Irak sejak tahun lalu, dan yang terakhir di antaranya pada bulan April, tanpa mencapai terobosan diplomatik.
Negara-negara Teluk Arab khawatir terhadap program nuklir dan rudal balistik Iran serta jaringan proksi regionalnya, namun ingin menahan ketegangan dan berfokus pada prioritas ekonomi.
Berbicara pada sesi Forum Ekonomi Dunia di Davos, Menlu Saudi juga menekankan keharusan menemukan cara mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, karena jika tidak maka ketidakpastian global akan terus berlanjut.
Faisal juga menekankan perhatian ke Timur Tengah, sembari mencontohkan masalah Suriah serta kekhawatiran regional terhadap “kebijakan provokatif” pemerintah baru Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu yang berkoalisi dengan ultra-nasionalis.
Netanyahu berjanji berusaha menjalin hubungan resmi dengan Riyadh sebagai Israel di bawah kepemimpinannya pada tahun 2020 menjalin perjanjian normalisasi dengan UEA dan Bahrain.
Saudi merestui dua perjanjian yang ditengahi oleh AS itu, tetapi tidak sampai secara resmi mengakui Israel karena tidak adanya solusi atas upaya Palestina untuk mendirikan negara. (*)
Sumber: Liputan Islam