BERITAALTERNATIF.COM – Cendekiawan Muslim Indonesia Sayid Abdillah Baabud menyangkal pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut demonstrasi di Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari gerakan anti semit.
Sayid Abdillah menegaskan bahwa para mahasiswa yang melakukan aksi protes atas genosida di Palestina tersebut merupakan mahasiswa-mahasiswa berdarah Yahudi.
“Saya kemarin sempat mendengar statement oleh salah seorang mahasiswa. Dia seorang Yahudi yang menjunjung tinggi ajaran Yahudi, tetapi dia protes dan marah atas kelakuan rezim Zionis Israel atas rakyat Gaza dan Palestina,” ungkapnya dalam program Maula TV di kanal YouTube yang dikutip media ini pada Kamis (2/5/2024).
Dia kemudian mengutip pernyataan mahasiswa tersebut, yang menegaskan bahwa, “Tidak ada kemerdekaan sampai semua menikmati kemerdekaan.”
Kalimat itu, sambung Sayid Abdillah, diucapkan oleh seorang mahasiswa Yahudi di AS yang memprotes kebijakan tak bermoral rezim Netanyahu.
Ia menyebut Netanyahu mengalihkan isu genosida dan kedzhaliman pemerintahannya dengan isu anti semit. Netanyahu menuding para mahasiswa AS itu sebagai orang-orang yang anti semit.
“Padahal sebagian besar orang yang demo adalah orang-orang Yahudi sendiri, bahkan yang demo itu sambil menjalankan ritual agama Yahudi. Bagaimana itu bisa dikatakan dengan gerakan anti semit?” jelasnya.
Dia juga mengutip pernyataan Senator AS yang menimpali Netanyahu, “Jangan kamu alihakan isu kelakuan jahatmu oleh isu anti semit. Kamu jangan bodohi atau anggap bodoh rakyat Amerika. Rakyat Amerika pandai, cerdas, dan bisa memahami permasalahan dengan baik.”
Sayid Abdillah juga menyesalkan sikap sebagian umat Islam yang mengalihkan isu pertarungan kebenaran dan kebatilan di Palestina pada persaingan antara Persia dan Yahudi.
“Tidak sedikit orang Islam di negara kita yang kemudian ketika menyaksikan sebuah masyarakat yang ditindas ini sempat-sempatnya mereka mendukung Netanyahu dengan pengalihan isu bahwa ini pertarungan antara Persia yang Majusi dan Romawi yang Kristen. Akhirnya mereka ikut mengubur tertindasnya rakyat Palestina,” sesalnya. (*)
Penulis: Ulwan Firlyal
Editor: Ufqil Mubin