BERITAALTERNATIF.COM – Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur (Kutim) Sayid Anjas mengajak pemuda untuk mengubah pola pikir dan berani mengambil langkah menjadi wirausahawan.
Menurutnya, semangat untuk berwiraswasta perlu digaungkan. Pasalnya, berusaha tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan pada profesi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dia menilai perubahan pola pikir ini pemuda dapat mendorong mereka berkontribusi positif bagi perekonomian daerah.
Jika setiap pemuda mampu merintis usaha dan mempekerjakan satu hingga tiga orang, sambung Anjas, maka hal ini akan menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kutim.
“Bayangkan, setiap orang yang berwirausaha dan mempekerjakan beberapa orang saja, itu sudah membantu pemerintah menurunkan angka pengangguran,” ujar politisi Partai Golkar tersebut sebagaiman dilansir dari Suara Kutim pada Sabtu (27/7/2024).
Ia juga menyoroti nilai penting mengubah cita-cita sebagian orang yang selama ini hanya terfokus menjadi ASN.
Anjas mengenang bahwa 10 hingga 20 tahun yang lalu, sekitar 70 persen mahasiswa masih bercita-cita menjadi ASN. Namun, dengan kondisi dan perkembangan teknologi saat ini, dia menilai harapan untuk bekerja di pemerintahan semakin kecil.
“Setiap tahun, ada banyak sarjana yang lulus di Kutim, tetapi sayangnya, mereka banyak yang memilih untuk tidak bekerja sambil menunggu penerimaan ASN. Ini adalah pola pikir lama yang harus diubah. Pemerintah sekarang mengurangi porsi tenaga administrasi yang digantikan oleh komputer. Jadi, peluang untuk menjadi ASN semakin kecil,” jelasnya.
Data menunjukkan bahwa setiap tahun hampir satu juta sarjana lulus dari sekitar 4.500 universitas dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Namun, tidak semua dari mereka mendapatkan pekerjaan, terutama dalam bidang pemerintahan yang kini semakin terbatas.
Anjas, yang juga seorang pengusaha di bidang perhotelan, menekankan bahwa pemuda harus mulai memikirkan karier di luar jalur ASN, terutama dalam dunia kewirausahaan.
“Pola seperti ini terus berinovasi hingga akhirnya nanti pekerjaan administrasi manusia akan digantikan sepenuhnya oleh mesin. Oleh karena itu, sejak di bangku sekolah, generasi kita harus diarahkan untuk menjadi pengusaha yang mampu membuka lapangan kerja, bukan hanya untuk menjadi PNS saja,” pungkasnya. (adv)
Editor: Ufqil Mubin