Teheran, beritaalternatif.com – Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Ahad (9/1/2022), menegaskan bahwa Iran melakukan perundingan nuklir tak berarti “menyerah kepada musuh”.
“Pantang menyerah kepada musuh dan kaum arogan adalah salah satu prinsip revolusi Islam, tak boleh menyerah kepada musuh, dan tak boleh menolerir kesombongan musuh… Sebagai contoh, kita bernegosiasi, berdebat atau terkadang berinteraksi dengan musuh, adalah satu masalah lain,” ungkapnya dalam sebuah pidato pada peringatan peristiwa kebangkitan penduduk Kota Qum melawan rezim Syah Pahlevi pada tahun 1978.
“Revolusi mengatakan kepada kita keharusan tidak menyerah kepada apa yang dikatakan oleh musuh. Sampai sekarang kita tak menyerah, dan insyaallah akan demikian pula halnya di masa mendatang,” lanjutnya.
Ayatullah Khamenei juga menyebutkan, kaum arogan dunia membenci ulama penerap fikih politik karena keberadaan para ulama ini menghadang kaum arogan dan imperialis.
“Harus dipetik pelajaran dari realitas ini, dan dari sini dapat diketahui mengapa AS sedemikian memusuhi dan dengki terhadap pemerintahan Republik Islam Iran,” imbuhnya.
Dia juga mengingatkan, keteguhan kepada prinsip revolusi merupakan jalan menuju pertumbuhan dan kemajuan di Iran.
“Kemajuan dan prestasi sains, industri dan politik di negara ini selama 43 tahun sejak kemenangan revolusi Islam adalah berkat turunnya para tokoh dan intelek mukmin revolusi ke gelanggang aksi, yang bermanifestasi dengan spiritualitas yang tinggi dan spirit jihad,” terangnya.
Menyinggung gugurnya jenderal legendaris Iran Qasem Soleimani, Ayatullah Khamenei menyebutnya sebagai “peristiwa bersejarah yang tak seorang pun menduga menjadi sedemikian agung”.
Ayatullah Khamenei menambahkan bahwa AS masih keliru dalam membuat perhitungan, sebagaimana terjadi pada pembunuhan Jenderal Soleimani di mana AS mengira gerakan besar resistensi akan padam dengan pembunuhan ini.
“Mereka (AS) membayangkan bahwa kebangkitan dan gerakan besar yang direpresentasikan oleh Syahid Soleimani akan padam, padahal realitas bangsa Iran ialah turunnya mereka ke jalan-jalan dalam prosesi pemakaman Syahid Qasem Soleimani,” tuturnya.
“Alat perhitungan kalian abai dan macet, kalian tak dapat membuat perhitungan yang benar terhadap Republik Islam Iran,” katanya mengacu kepada AS.
Dia lantas memastikan bahwa karena tak dapat membuat perhitungan yang benar, maka AS keputusan-keputusan yang diambilnya pun akan keliru dan akan terus gagal. (*)
Sumber: Ayatullah Khamenei: Berunding Nuklir tak Berarti Menyerah kepada Musuh