BERITAALTERNATIF.COM – Disdikbud Kukar mendorong sekolah-sekolah di Kukar untuk menyelesaikan eksplorasi atau topik-topik di platform Merdeka Belajar.
Hal ini dilakukan Disdikbud Kukar lewat penguatan kepala sekolah dalam pengelolaan pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah.
Penguatan berupa penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar Aksi Nyata dan Literasi Numerisasi.
“Kegiatan ini juga mendorong pihak sekolah menyelesaikan eksplorasi atau topik-topik di platform merdeka mengajar,” ujar Kepala Bidang Pendidikan SD Disdikbud Kukar Akhmad Nurkhalish di Hotel Grand Elty Tenggarong, Senin (30/10/2023).
Khalish mengungkapkan, banyak sekolah yang belum menyelesaikan eksplorasi atau topik-topik di platform merdeka mengajar.
“Ketika mereka kita kumpulkan di sana, ada waktu didampingi oleh fasilitator. Mereka bisa menyelesaikan topik-topik itu dan lanjut kepada aksi nyata,” ucapnya.
Selain itu, sambung dia, para narasumber yang dihadirkan juga memberikan sejumlah tips untuk meningkatkan literasi dan numerisasi di sekolah.
Narasumber yang mereka hadirkan yaitu Kepala Sekolah Kemala Bhayangkari Balikpapan, Yudi dari Tanoto Foundation; Pelaksanaan Platform Merdeka Mengajar, Susmiati, dan narasumber dari internal Disdikbud Kukar.
“Jadi, kegiatan ini dibagi tiga karena hampir 480 kepala sekolah kita kumpulkan, baik negeri maupun swasta,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, sebut Khalish, Disdikbud Kukar menginginkan output yang dihasilkan berupa kurikulum satuan pendidikan yang sudah disempurnakan dan dimatangkan.
Kemudian, kepala sekolah yang menyelesaikan eksplorasi platform Merdeka Belajar dan Aksi Nyata terus bertambah.
“Tentu diharapkan yang besarnya adalah sekolah-sekolah itu sudah punya konsep yang jelas untuk mengembangkan sekolahnya,” sebutnya.
Kata dia, sekolah memiliki visi dan misi yang jelas, terukur dan terarah serta mempunyai strategi untuk mewujudkannya.
“Kadang-kadang mungkin sekolah terlalu muluk, tidak bisa diselesaikan, termasuk salah satunya juga untuk proyek penguatan profil pelajar Pancasila juga dipertajam kembali di kegiatan ini,” imbuhnya.
“Kalau dulu mungkin ada bentuknya pembentukan karakter. Sekarang itu namanya penguatan profil pelajar Pancasila. Nah, itu juga dimantapkan di kegiatan ini,” tutup Khalish. (adv/mt)