Samarinda, beritaalternatif.com – Akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Aji Sofyan Effendi, berencana membentuk lembaga kajian, pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Lembaga ini bertujuan menyiapkan SDM untuk Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimatan Timur (Kaltim). Pembentukan lembaga ini sebagai bentuk kontribusi perguruan tinggi Kaltim terhadap IKN.
Rencana ini pun disambut positif Rektor dan Pembantu Rektor 4 Unmul. Mereka mengaku akan membantu proses penyusunan dan pembentukan lembaga tersebut.
Aji Sofyan menyebutkan bahwa pemindahan IKN di Kaltim membawa persoalan besar. Sebab banyak hal yang akan muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala persoalan tersebut, kata dia, harus diselesaikan secara ilmiah. Bukan secara primordial, keagamaan, sosiologis atau kultur semata. Dengan begitu, pembangunan IKN membawa kebaikan bagi bangsa dan negara.
Karena itu, Unmul sebagai kampus negeri terbesar di Kaltim sepatutnya memiliki lembaga kajian tersebut. Pusat kajian milik Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) bisa saja terlibat, namun sebagai “tuan rumah”, Unmul harus menjadi yang terdepan.
“Guru besar kita juga banyak. Rasanya tidak salah jika Unmul menjadi pusat kajian IKN,” ungkap Aji Sofyan, Kamis (17/2/2022) siang.
Ke depan, sambung dia, lembaga yang dibangun tersebut akan bergerak tidak hanya di bidang kajian, tetapi juga pada pelatihan dan pengembangan SDM agar relevan dengan kebutuhan IKN.
Aji Sofyan juga menuturkan alasan lain terbangunnya lembaga yang diinisiasinya tersebut. Hal ini sebagai langkah awal agar masyarakat Kaltim tidak hanya menjadi penonton.
Karenanya, kata dia, untuk berperan di IKN, masyarakat Kaltim harus mempunyai kemampuan agar bisa bersaing dengan SDM di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
“Kalau kita enggak ngerti apa-apa, kan repot juga,” ucapnya.
Sebagai kampus terbesar di Kaltim, Unmul diharapkan mampu meningkatkan keahlian masyarakat sesuai bidang mereka masing-masing agar bisa bersaing di IKN.
Rencananya, lembaga yang dibangun ini akan meningkatkan kemampuan yang sederhana dan tidak melulu soal teknologi tinggi. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan mendasar IKN dalam pembangunan fisik seperti pembawa alat berat dan lainnya.
“Itu kan memerlukan keahlian khusus. Selama ini hanya diisi oleh tenaga kerja perusahaan batu bara,” terangnya.
Demi menjawab kebutuhan IKN tersebut, Aji Sofyan optimis Unmul mampu membina SDM. Caranya, membangun kerja sama dengan Badan Latihan Kerja (BLK) Samarinda, Balikpapan maupun nasional. Lembaga-lembaga tersebut akan menjadi pelaksana teknis. Sementara Unmul akan berperan sebagai pemimpin yang mengaturnya.
Dia menjelaskan, IKN memiliki banyak kebutuhan, seperti pemasangan dan pemeliharaan AC di gedung-gedung mewah yang akan dibangun di IKN Nusantara. Hal itu juga akan dimediasi oleh Unmul melalui BLK untuk menghindari “tenaga kerja impor”.
UMKM yang memasok kebutuhan IKN juga akan dilirik lembaga tersebut. Unmul juga akan berperan dalam memediasi hal ini dengan otoritas IKN Nusantara.
Aji Sofyan juga menginformasikan bahwa pihaknya sedang membahas status Organisasi Tata Kerja (OTK) tersebut. Lembaga ini bisa berbentuk Unit Layanan Strategis (ULS) atau lembaga tersendiri di bawah Unmul.
“Ini masih proses. Kita mau mendirikan lembaganya dulu. Kalau soal SDM Unmul, itu banyak yang bagus-bagus,” sebutnya.
Dia juga akan membangun kemitraan dengan pemerintah pusat, Badan Otorita, Bappenas, Kementerian PUPR, dan pihak-pihak terkait dengan IKN. Pihaknya akan mencari hal-hal yang berkaitan dengan peran SDM Kaltim untuk menyuplai kebutuhan pengembangan di IKN Nusantara.
“Dengan adanya kemitraan itu, nanti Unmul tinggal dipanggil. Lembaga inilah yang memediasi kepada publik Kaltim nanti,” jelasnya. (*)
Penulis: Arif Rahmansyah