Search
Search
Close this search box.

SDN 003 Tenggarong Bentuk Karakter untuk Menciptakan Bibit-Bibit Berprestasi

Kepala SDN 003 Tenggarong, Ana. (Berita Alternatif/Nadya Fazira)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Selain program peningkatan literasi dan numerasi, SDN 003 Tenggarong juga membentuk karakter peserta didiknya dengan menciptakan bibit-bibit berprestasi.

Kepala SDN 003 Tenggarong, Ana mengatakan, setiap kegiatan class meeting yang dilaksanakan setelah ujian semester atau pada hari besar lainnya akan diisi dengan perlombaan yang difokuskan untuk mencari bibit berprestasi yang akan dibina oleh pihak sekolah.

“Saya minta dengan guru-guru adakan lomba yang bukan lomba biasa saja. Kita fokuskan mencari bibit prestasi,” ucapnya saat ditemui di SDN 003 Tenggarong, Rabu (22/11/2023).

Ia menjelaskan, melalui program Reading Day, kebanyakan kegiatan lomba itu berbentuk menulis cerita, membuat cerita bergambar, hingga memunculkan bibit yang berprestasi pada bidang musik, khususnya menyanyi.

“Lomba yang biasa-biasa saja biarlah di tempat tinggal mereka masing-masing, yang seperti lomba kelereng dalam sendok atau makan kerupuk. Kita harus bikin lomba yang beda, yang luar biasa,” jelasnya.

Dari kegiatan ini juga sekolah bisa mendekteksi anak-anak yang kurang cakap. Anak-anak yang seperti itu akan menjadi perhatian sekolah agar anak tersebut tidak merasa minder dengan teman-temannya.

“Anak yang tidak banyak kosa katanya atau pendiam ini mendapatkan perhatian lebih supaya dia enggak minder dengan teman-temannya,” kata Ana.

Menurutnya, anak yang lebih suka diam disebabkan karena takut dan tidak memiliki kesempatan bicara. Karena itu, ia menyediakan big book, yakni buku bergambar yang memiliki karakteristik khusus.

“Supaya dia itu lebih memperhatikan kita menggunakan buku berjenjang dan bergambar itu untuk melatih anak-anak yang diperhatikan enggak ngomong atau dia enggak mau ngomong,” jelasnya.

Penggunaan big book membantu guru dan peserta didik untuk bisa membaca dan mengenali bacaan yang ia baca atau yang ditunjukkan oleh guru dari buku tersebut.

“Dengan kami coba-coba menerapkan itu, alhamdulillah enggak ada yang anak-anak itu enggak bisa baca ketika naik kelas dua,” pungkasnya. (adv/nf)

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA