BERITAALTERNATIF.COM – Program Merdeka Listrik yang diprogramkan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) belum dinikmati sebagian masyarakat di daerah tersebut.
Anggota DPRD Kutim Leni Angriani mengaku telah menelusuri wilayah pelosok Kutim. Ia menemukan sejumlah warga di wilayah tersebut belum menikmati listrik selama 24 jam.
“Di daerah Dapil V itu kalau udah pukul sepuluh listriknya udah mati,” ungkapnya.
Dia pun mendorong seluruh pemerintah desa yang belum menikmati listrik selama 24 jam melaporkan kondisi desa mereka kepada Pemkab Kutim.
“Kalau bisa secepatnya masukkan datanya. Desa-desa mana saja yang belum terkena dampak listrik agar kami bisa proses secepatnya,” tandas Leni.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menjanjikan seluruh desa dan kelurahan di Kutim teraliri listrik pada tahun 2024.
Hal itu disampaikannya usai pertemuan antara PT PLN ULP Sangatta dengan para camat dan kepala desa pada pertengahan tahun 2023 di Ruang Arau, Kantor Bupati.
Hingga akhir tahun lalu, dari 139 dan 2 kelurahan di Kutim, masih ada 39 desa yang belum teraliri listrik dari PLN.
Sebanyak 15 desa dari 6 kecamatan di Kutim ditargetkan bisa menikmati listrik pada akhir tahun 2023. Sisanya akan dirampungkan tahun ini.
Bupati mengingatkan masyarakat agar bersinergi dengan PLN untuk membantu kelancaran program tersebut.
“Tidak ada lagi permintaan ganti rugi lahan yang terimbas dari pemasangan tiang dan jaringan listrik,” ungkap Bupati. (adv/adk)
Editor: Ufqil Mubin