Search
Search
Close this search box.

SEBELUM SEBUAH DINASTI

Penulis. (Istimewa)
Listen to this article

Oleh Zulkifli Songyanan

1/

Kecipak-kecipak malam

Advertisements

pipis bocil

tak berkesudahan

meningkahi

impian rawan.

 

Antara jam-jam hitam

insomnia

bunga-bunga & aneka senjata

merebak

sebagaimana

airmata

bangsa.

 

2/

Desis halus

keran bocor

merembesi

denging sepi.

Wahai, betapa nyaring

langgam

kesangsian ini.

 

Dengung kasar

politik kotor

mengalasi

seluruh negeri.

Wahai, betapa kering

langgam

kekuasaan ini.

 

3/

Kengerian

berkelebat

menjangkau

pangkal & ujung

sebuah pisau.

 

Sebuah sajak

berkelebat

menjangkau

awal & akhir

seutas takdir.

 

Kata-kata

kepayahan

dibangkitkan

lagi

dan

lagi.

 

Kenyataan

angkat tangan

menerima

pamflet demi pamflet

sekujur negeri.

 

(Kita pun ingat

seorang tiran

amatiran

berkeringat

menghidupkan

bangkainya sendiri).

 

4/

Sebelum tiang listrik

berdentang dua kali

sebelum

kita kecewa & aparat curiga

sekali lagi

 

sebelum sebuah dinasti

tegak

di atas reruntuhan

akal budi

 

rem aus

cericit tikus

terantuk-antuk

menghentikan

racauan

kesaksian

ini.

 

2024

Biodata Sastrawan:

Zulkifli Songyanan, menulis puisi, esai, berita, dan iklan.

Bukunya yang telah terbit adalah kumpulan puisi Kartu Pos dari Banda Neira (2017) serta Saripati Hidup & Mati.

Pada 2019, ia berangkat ke Moskow, Rusia, lewat program Residensi Penulis yang diselenggarakan Komite Buku Nasional (KBN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA