Search
Search
Close this search box.

SEBELUM SUBUH SELESAI

Ilustrasi/masjid perahu pesantren yatim piatu di Cisaat Sukabumi. (RadarSukabumi)
Listen to this article

Oleh Lukman A Sya

Kucium turbah yang dingin dalam doa sendiri

Ada jejak semut anak-anak yatim piatu antara dinding dan ingin

Advertisements

saat mampir sembahyang dan nafas imanku naik-turun

 

Dari balik jendela, kabut tebal bagai anak selimut

diurai angin lari ke lereng Gunung Pangrango

 

Aku pandang kotak kesepian dipajang di pojokan

menunggu uang turun dari langit yang Mahatinggi

 

Pada gelombang amuk

ketika buih jadi batu remuk

Berlayarlah, duhai sahabatku

Anak-anak pahatu

ke nusa cintaNya. Ke dzikir rinduNya

 

Pada air doa yang membentuk riak

Riak itu menepikan salam anak sonder Ibu-Bapak

Yang dalam surau mengaji, yang dalam perahu perjalanan

 

Surau perahu berlayar bawa kisah-kisah rasa

Cinta  anak-anak memuncak

di bentangan harapan dan pengetahuan

di mana ikan-ikan pun adalah keyakinan

 

Bulan jatuh nungging ke balik gunung

cahayanya mengarsir wajah anak-anak

yang kepalanya geleng ke kiri oleng ke kanan:

La Ilaha Illa Allah

Cisaat – Sukabumi, 2005

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA