Kukar, beritaalternatif.com – Pada bulan Desember mendatang, Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong memiliki hajat penting yakni pemilihan rektor periode 2021-2025.
Beberapa ketua Organisasi Mahasiswa (Ormawa) kampus pun menyoroti pemilihan pucuk pimpinan Kampus Ungu tersebut, di antaranya Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) dan Kepresidenan Mahasiswa (Kepresma) Unikarta.
Kini, menjelang pemilihan rektor tersebut, beberapa harapan juga ikut disuarakan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Faklutas Hukum (BEM Fahum) Unikarta, Anggi Sastria.
“Rektor terpilih adalah leader yang bertanggung jawab dan menjunjung tinggi kultur akademis, rasional, bebas, dan terbuka,” ucap Anggi kepada beritaalternatif.com beberapa waktu yang lalu.
Pada pemilihan rektor ke depan, sebagai Ketua BEM Fahum Unikarta, Anggi mengimbau agar pemilihan tersebut dilakukan secara hati-hati dan sangat selektif.
Pasalnya, menurut dia, calon rektor harus memiliki kualifikasi, baik secara administratif maupun kualitas diri. Sebab, baik buruknya Unikarta di masa yang akan datang adalah hasil dari tangan dingin rektor yang akan terpilih nanti.
“Pada pergantian rektor yang baru, jelas banyak sekali harapan yang ingin dituangkan terhadap rektor terpilih yang akan menakhodai Unikarta ke depan. Saya sebagai ketua, mewakili mahasiswa Fakultas Hukum menginginkan rektor baru yang progresif dan responsif terhadap aspirasi Ormawa,” tuturnya.
Anggit menyarankan, dalam sistem perkuliahan, kiranya kampus bisa menyediakan sarana dan prasarana yang memadai sebagai syarat peningkatan mutu pendidikan.
“Ini harus menjadi prioritas utama agar program pendidikan menjadi relevan dan berkualitas,” tegasnya.
Ia juga berharap, rektor terpilih dapat memastikan keterbukaan informasi tentang pengelolaan fasilitas serta keuangan kampus.
“Karena masih minimnya keterbukaan informasi tersebut menimbulkan asumsi negatif yang tidak berkesudahan di kalangan mahasiswa,” tegasnya.
Anggit juga meminta ada jaminan kebebasan berpendapat bagi seluruh mahasiswa Unikarta. Sebab, dengan adanya jaminan tersebut, secara tidak langsung membuat mahasiswa berani mengkritisi kebijakan yang tidak sesuai dengan aturan.
“Sikap berani mahasiswa merupakan perwujudan dari peran mahasiswa yaitu agen perubahan,” tambahnya.
Dia menegaskan, rektor Unikarta terpilih harus memastikan tidak ada praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di satu-satunya universitas swasta di Kukar tersebut.
Menurut dia, KKN layaknya wabah penyakit yang bisa menjangkiti, merugikan dan berdampak buruk bagi tumbuh dan berkembangnya suatu lembaga ilmiah.
Anggit berharap rektor terpilih adalah orang yang memberikan dukungan dan mau bersinergi dengan Ormawa kampus. Ini adalah pilihan ideal untuk pengembangan diri mahasiswa yang menjadi pemimpin bagi bangsa, negara dan daerah ke depan.
Karenanya, menurut Anggi, dengan adanya dukungan dan kepercayaan tersebut, rektor terpilih telah merepresentasikan diri sebagai seorang pemimpin (leader).
“Semoga pejabat kampus dan mahasiswa saling bermitra dan saling mendukung agar Unikarta menjadi eksis dengan prestasi yang membanggakan,” pungkasnya. (ar)