BERITAALTERNATIF.COM – Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, para anggota Dewan Keamanan PBB mengecam keras Amerika Serikat dan para pendukungnya sebagai protes terhadap dukungan mereka atas tindakan rezim Zionis.
Menurut layanan internasional kantor berita Sada dan Sima, duta besar dan perwakilan Iran dalam pertemuan ini mengutuk serangan rezim Zionis.
Ia menekankan bahwa dukungan tanpa syarat Amerika Serikat kepada rezim Israel telah membuat rezim ini lebih kurang ajar daripada rezim Israel untuk melanjutkan kejahatan dan agresinya di Gaza dan Lebanon, dan sekarang terhadap Iran.
Irvani menekankan, Amerika Serikat adalah “kaki tangan” agresi rezim Israel yang akan menanggung konsekuensinya.
Perwakilan Rusia sekali lagi mengkritik Amerika karena ikut serta dalam intelijen dalam serangan Israel terhadap Iran, dan menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
Perwakilan Amerika dalam pertemuan ini, meski mengaku tidak ikut serta dalam serangan Israel terhadap Iran, namun menekankan perlunya dukungan menyeluruh terhadap Israel.
Tanpa mengacu pada penghasutan rezim Zionis, yang didukung penuh oleh Washington, perwakilan Amerika menyatakan, “Kami tidak akan pernah membiarkan Iran dan kelompok pendukungnya mendikte apa pun di kawasan.”
Fu Tsong, perwakilan tetap Tiongkok, juga mengutuk serangan rezim Zionis terhadap Iran. Ia menekankan bahwa tindakan Israel melanggar integritas teritorial Iran dan mengancam stabilitas di Timur Tengah.
Perwakilan Aljazair juga menganggap serangan Israel terhadap Iran sebagai pelanggaran perdamaian internasional.
Dia menambahkan, pasukan pendudukan Israel harus diadili atas kejahatan mereka.
Perwakilan negara anggota Dewan Keamanan lainnya juga menganggap serangan rezim Zionis terhadap Iran jelas merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB dan mengecamnya.
Pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB terkait agresi rezim Zionis terhadap Iran diselenggarakan atas permintaan Teheran dan atas dukungan tiga negara anggota dewan ini: Aljazair, Rusia, dan Tiongkok. (*)
Sumber: iribnews.ir
