BERITAALTERNATIF.COM – Sejumlah pedagang kaki lima di Pasar Tangga Arung Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara mengeluhkan kenaikan harga beras.
Tren kenaikan harga beras ini sudah berlangsung selama dua pekan terakhir.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Tangga Arung, Chris (41) mengungkapkan, penyebab kenaikan harga tersebut karena cuaca yang sangat panas.
Kondisi tersebut berdampak ke sebagian petani yang memutuskan tak bisa menanam padi.
Hal ini pun mengakibatkan harga gabah melonjak tajam. “Gabahnya naik di harga Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu per kilonya,” ujar dia saat diwawancarai wartawan Berita Alternatif pada Senin (26/2/2024).
Sebelum harga beras naik, ia mampu membeli beras 100 karung. Kenaikan harga ini memaksanya mengurangi pembelian beras. Ia hanya mampu membeli 40 karung.
Hal senada disampaikan Lastri (36), yang juga pedagang beras di Pasar Tangga Arung.
Ia menyampaikan bahwa kenaikan harga beras sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Biasanya dia berjualan dari pukul 06.00 Wita hingga sore hari. Saat ini ia terpaksa berjualan sampai siang karena masyarakat yang membeli beras tergolong minim.
“Saat harga murah banyak konsumen yang mendatangi kami. Sekarang sangat sedikit konsumen yang datang akibat melonjaknya harga,” keluhnya dengan nada prihatin.
Kenaikan harga beras juga menyulitkannya menjalankan usaha tersebut.
“Saya kesulitan untuk memutar modal jika harga beras ini terus naik,” ucapnya.
Lastri berharap pemerintah daerah dapat membantu mengontrol kenaikan harga beras agar daya beli masyarakat kembali meningkat. (hmd/jt/fb)