Search
Search
Close this search box.

Sekjen Hizbullah Sebut AS Boyong ISIS dari Suriah ke Afghanistan

Sayid Hassan Nasrallah
Listen to this article

Beirut, LiputanIslam.com – Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah dalam pidato pada peringatan tahun ke-4 pembebasan kawasan Jroud timur (daerah perbatasan pegunungan yang tandus antara Lebanon dan Suriah), Jumat (27/8/2021), menyatakan bahwa kelompok teroris ISIS semula berusaha menguasai Suriah dan bahkan Libanon. Dia juga menyebutkan, AS memboyong para gembong teroris dari Suriah ke Afghanistan.

Kata dia, kemenangan tersebut direalisasikan tidak dengan cuma-cuma, melainkan dengan pengorbanan, kesabaran dan ketahanan. Kemenangan di Jroud empat tahun silam adalah bagian dari perang eksistensial atas Suriah dan rencana berbahaya di kawasan.

“ISIS semula bertekad untuk menguasai semua bagian Suriah, dan Libanon pun merupakan bagian dari rencana mereka. ISIS semula bertekad menghubungkan Tadmur dengan Qalamoun, dan seandainya mereka berhasil melakukannya maka perang akan menjadi makin sulit,” terangnya.

Advertisements

Dia mengingatkan, ISIS mendapat dukungan regional dan internasional, dibekali fasilitas yang melimpah, dan ribuan pasukannya sengaja didatangkan ke kawasan.

Sayid Nasrallah juga menegaskan, mantan presiden AS Donald Trump serta para pejabat AS lainnya sudah berulang kali berbicara bahwa ISIS adalah buatan Barack Obama dan Hillary Clinton.

Ia melanjutkan, Pemerintah Libanon saat itu tak mampu berinisiatif menghadapi kawanan teroris dan membela distrik-distrik dan desa-desa di depan ISIS. Kedubes AS mencegah pemerintah melawan ISIS dengan ancaman penghentian bantuan AS kepada tentara Libanon.

Hizbullah memasuki pertempuran setelah negara meninggalkan tanggung jawab membebaskan tanah dan membela rakyatnya. “Perang pembebasan Jroud berlangsung sulit dan membebani, sebelum kemudian tentara Libanon masuk dan kita pun bertempur bersama bahu-membahu,” ungkapnya.

Mengenai peranan Iran, Sekjen Hizbullah mengatakan, di sisi Libanon ataupun Suriah, perang dan kemenangan melawan teroris adalah berkat bantuan Iran.

Mengenai Akta Caesar yang diterapkan AS, dia mengatakan, akta ini bukan untuk memblokade Suriah saja, melainkan juga Libanon.

Menurutnya, akta itu telah menutup sebagian besar pintu bagi orang-orang Libanon yang bermaksud berinvestasi di Suriah.

Seandainya tak ada larangan dan veto AS, niscaya Libanon sudah dapat menghidupkan sektor listris dan gas di negara tersebut. “Seandangnya orang-orang Libanon mengangkat suara tinggi-tinggi terhadap AS niscaya kita sudah terkecuali dari sanksi,” lanjutnya.

Mengenai bahan bakar minyak yang sedang didatangkan dari Iran untuk mengatasi krisis Libanon, Sayid Nasrallah mengatakan kepada AS, jika AS memang peduli kepada bangsa Libanon, maka ia meminta mengecualikan Libanon dari sanksi, dan menghentikan ancaman-ancaman.

Pihaknya telah bersepakat dengan Iran untuk memulai pengangkutan produk minyak dengan kapal ketiga. “Libanon memerlukan lebih dari tiga kapal untuk menghadapi tahap krisis dalam waktu dekat ini,” sebutnya.

Sayid Nasrallah juga menyinggung heboh Afghanistan dengan mengatakan, proyek yang telah dipersiapkan untuk kawasan telah berantakan. Apa yang disaksikan di Afghanistan sekarang adalah pemandangan kekalahan AS secara total serta kejatuhan dan kegagalan AS secara total.

Dia melanjutkan, pengalaman Afghanistan juga telah menjadi kejatuhan moral AS dan merefleksikan bagaimana perlakuan terhadap orang-orang yang hendak melarikan diri di Bandara Kabul. Kata Sayid Nasrallah, apa yang telah dan sedang terjadi harus menjadi pelajaran, dan merupakan pemandangan di mana orang-orang  yang hendak keluar dari Kabul adalah mereka semula bekerja sama dengan pasukan AS dan NATO, pemandangan orang-orang yang jatuh dari pesawat dan ditinggalkan begitu saja.

Dia lantas menyebutkan bahwa AS memboyong ISIS dari Suriah ke Afghanistan dengan mengatakan, pesawat dan helikopter yang digunakan AS di Bandara Kabul adalah sarana transportasi yang juga dipakai untuk mengangkuti para gembong dan kader ISIS dari Suriah ke Afghanistan. “AS bertujuan mengguncang semua negara jiran Afghanistan,” tegas Sayid Nasrallah. (liputanislam/ln)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA