Marib, beritaalternatif.com – Opini publik dan media sedang menunggu hari itu untuk mendengar berita besar tentang kemenangan pasukan militer dan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman di Provinsi Marib, dan pembebasan total provinsi ini dari tentara bayaran Kerajaan Arab Saudi.
Dalam hal ini, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree dalam menjelaskan tahap kedua Operasi Rabi’ al-Nasr (Spring of Victory), menyatakan bahwa dalam konteks ini, hanya dua kota yang tersisa sampai pembebasan total Provinsi Marib.
Yahya menekankan, dalam beberapa pekan terakhir, pasukan angkatan bersenjata telah melakukan operasi militer yang sukses di Provinsi al-Bayda, Shabwah dan Marib, sehingga berhasil membebaskan Provinsi al-Bayda sepenuhnya.
Dia mengatakan, wilayah al-Jubah dan Jabal Murad di Marib, hingga seluas 1.100 kilometer persegi, telah dibebaskan dalam Operasi Rabi’ al-Nasr tahap kedua. Yahya juga menekankan, pasukan Yaman telah membebaskan daerah al-Amoud dan telah mencapai daerah al-Falaj di pintu masuk Kota Marib.
Mengingat kemenangan besar militer dan pasukan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, diharapkan kemenangan besar bagi Yaman akan dicapai dalam beberapa hari mendatang. Pada saat yang sama, hal itu akan menjadi kekalahan besar dan bersejarah bagi Al Saud dan para tentara bayarannya.
Untuk itu, Riyadh berusaha merusak permainan di tingkat regional dan stabilitasnya, termasuk di Lebanon. Kemenangan dan perlawanan yang patut dicontoh dari pasukan Yaman datang pada saat 159 serangan oleh jet-jet tempur koalisi agresor Saudi dalam tahap kedua Operasi Rabi’ al-Nasr tidak mencegah kemajuan yang diraih para pejuang Yaman.
Salah satu konsekuensi dari kebijakan irasional Arab Saudi dalam hal ini adalah semakin kuatnya kemampuan sistem pertahanan Yaman, selain memperkuat kemampuan operasional dan ofensifnya.
Opini publik dan media sedang menunggu hari itu untuk mendengar berita besar tentang kemenangan pasukan militer dan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman di Provinsi Marib, dan pembebasan total provinsi ini dari tentara bayaran Al Saud.
Dalam hal ini, Yahya mengumumkan bahwa hanya dalam tahap kedua Operasi Rabi’ al-Nasr, sistem pertahanan udara Yaman telah menembak 86 kali terhadap pesawat tempur musuh dan unit rudal telah melakukan 47 operasi, di mana 31 sasaran musuh di wilayah pendudukan dan 16 target di kedalaman Arab Saudi.
Selain itu, Yaman memiliki akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke teknologi modern dalam hal kemampuan drone. Masalah ini menjadi salah satu ketakutan dan kekhawatiran utama rezim Saudi.
Kemarahan Arab Saudi dapat dilihat dalam jenis reaksi yang ditunjukkannya terhadap keberhasilan Yaman. Karena Arab Saudi terus menargetkan warga sipil dengan serangan pengecut.
Dalam hal ini, televisi al-Masirah mengumumkan pada hari Rabu kemarin, serangan koalisi Saudi di pasar dan rumah-rumah warga di daerah perbatasan Provinsi Saada di utara Yaman menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka.
Menurut al-Masirah, pasukan koalisi Saudi juga menyerang warga Yaman dengan senapan mesin di sebuah pasar di daerah al-Raqu di kota perbatasan Munabeh di Provinsi Saada, sehingga menewaskan seorang imigran Afrika dan melukai dua warga Yaman lainnya.
Oleh karena itu, dalam beberapa hari mendatang Yaman diprediksi akan mengumumkan kemenangan besar yang merupakan hasil dari ketekunan mereka melawan agresi brutal koalisi Saudi, yang telah berlangsung sejak 26 Maret 2015, dengan membunuh dan melukai ratusan ribu orang tak berdaya serta membuat 4 juta dari mereka mengungsi. (parstoday/ln)