BERITAALTERNATIF.COM – Pemilik scooter asal Kukar Sofi Mutiara Dewi bersama kakaknya membangun dan memanfaatkan kawasan budaya Taman Titik Nol Ing Martadipura Tenggarong sebagai tempat berwirausaha.
Sofi tak hanya menjalankan usaha penyewaan scooter, tetapi juga motor listrik dan mobil-mobilan listrik.
Dia mengaku telah menekuni usaha tersebut sekitar 3 bulan.
Usaha itu, sambung Sofi, terinspirasi dari pengalaman kakaknya yang melihat usaha yang sama di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Di area tersebut terdapat banyak jasa penyewaan scooter.
Pengalaman itu pun mendorong keduanya membangun usaha di Tenggarong.
Apalagi, Sofi mengungkapkan, Taman Titik Nol Ing Martadipura Tenggarong dipenuhi pengunjung yang memburu kuliner.
Kawasan yang ramai pengunjung itu membentang dari ujung pelabuhan Pulau Kumala hingga eks perumahan Tanjong.
Dia pun bersyukur atas keberadaan kawasan budaya tersebut. Selain sebagai wahana hiburan, juga bisa menjadi ladang warga Kukar dalam mencari rezeki.
“Kami melihat lokasi ini hampir sama seperti di Malioboro,” jelasnya saat diwawancarai awak berita alternatif pada Senin (22/4/2024).
Dia mengungkapkan bahwa peminat scooter dan sepeda listrik yang disediakan mereka berasal dari berbagai kalangan, jenis kelamin, dan ragam usia—dari remaja hingga tua.
“Kalau bagian sepeda listrik itu biasanya orang dewasa yang menyewa,” bebernya.
Ia menyebut penggunaan mobil-mobilan listrik menggunakan remot didominasi oleh anak-anak yang mengunjungi kawasan tersebut.
Sofi menyimpulkan bahwa hiburan menggunakan scooter, sepeda listrik, dan mobil-mobilan listrik diminati oleh berbagai kalangan.
“Terkadang yang butuh hiburan bukan cuman anak-anak, orang dewasa pun (membutuhkan hiburan),” ucapnya.
Penyewaan scooter tersebut dibuka pada pukul 17.00 hingga 23.00 Wita.
Rute bermain scooter, beber dia, membentang di sepanjang Taman Titik Nol hingga Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong.
Ia berharap usaha yang mereka bangun berjalan secara berkelanjutan.
“Semoga usaha yang dijalankan ini dapat konsisten dan terus berkembang,” tutupnya. (adv)
Penulis: Erlita Budiarti
Editor: Ufqil Mubin